1. Media membawa misi dari pemiliknya
Media milik siapa ? Setiap media pasti ada pemiliknya, yang sudah pasti memiliki misi. Maka, kita harus jeli dengan informasi yang didapat, jangan-jangan kita menjadi agen estafet media yang memiliki kepentingan. Dalam hal ini, sebagai seorang muslim juga harus jeli, jangan mudah termakan berita yang belum tentu kebenarannya. Apalagi sampai menyebarkan berita hoax yang berbahaya, dibuat untuk memecah belah umat.
Umat muslim menjadi sasaran empuk para penyebar berita hoax, apalagi berita yang mudah membuat naik darah. Seringkali belum membaca sudah di share atau dibagikan di media sosial semisal facebook atau Whatsapp. Padahal berita itu tidak benar, bahkan foto yang ada di berita itu adalah hasil editan Photoshop. Na'udzubillah..
2. Menelan mentah-mentah setiap berita
Yang perlu kita ingat kembali, bahwa media membawa misi dari pemiliknya. Sehingga, seorang muslim harus bisa memilah milih atau bijak dalam menyikapi media. Jangan menelan mentah-mentah setiap berita, karena bisa jadi berita itu hanya untuk memecah belah saja atau menimbulkan konflik antar beragama.
Terkait kepentingan bisnis, mayoritas awak media akan mencari peluang yang sedang trending tanpa memperhatikan dampaknya. Sedang tren dangdut, maka semua Televisi akan berlomba-lomba menayangkan acara dangdut. Begitu juga sedang trend, film India, sinetron remaja, audisi pop, dangdut dan banyak.
Terkait kepentingan politik, ini juga berkaitan dengan bisnis. Yang memberikan banyak uang, maka yang didukung dan secara intensif diberitakan, maka bisa jadi tokoh yang jahat bisa disulap menjadi tokoh baik atau sebaliknya. Maka jangan sampai seorang muslim berada  dalam pusaran media yang berada dalam kepentgingan tertentu.
Solusi Pasti Sikapi Media
Sebetulnya muslim sudah memiliki panduan didalam menyikapi informasi. Hal ini tertuang dalam firman Allah
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." QS. Al Hujurat (49): 6