Mohon tunggu...
WAHID HASIM
WAHID HASIM Mohon Tunggu... Belajar untuk selalu menjadi pembelajar

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gus Dur, DPR dan Sindiran yang Tak Pernah Usang

2 September 2025   00:04 Diperbarui: 2 September 2025   00:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gus Dur dan Sindiran DPR (sumber Galeri Wahid)

KH Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, bukan hanya dikenal sebagai presiden keempat Republik Indonesia, tetapi juga sebagai tokoh yang lugas, jenaka, dan sering menyampaikan kritik dalam bentuk yang tidak biasa. Salah satu ucapannya yang paling legendaris adalah ketika ia menyamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK).

Waktu itu, banyak yang tersinggung. Beberapa politisi menganggapnya sebagai penghinaan terhadap lembaga negara. Tapi lebih dari dua dekade kemudian, saat melihat dinamika politik di Senayan, pertanyaannya bukan lagi: "Kenapa Gus Dur bilang begitu?"---melainkan: "Kenapa ucapannya masih sangat relevan sampai sekarang?"

DPR Hari Ini: Serius atau Main-main?

Dalam beberapa bulan terakhir, DPR kembali menuai sorotan karena kontroversi pembahasan RUU TNI. Aksi mahasiswa, aktivis, dan masyarakat sipil yang mengepung gedung parlemen pada Maret 2025 menandai kekecewaan publik terhadap cara pengambilan keputusan yang dianggap elitis dan tertutup.

Terbaru tontonan joget - joget beberapa legislator di gedung rakyat yang mulia, di saat rapat paripurna yang terhormat di gedung yang penuh wibawa. Seluruh sorot mata rakyat menyaksikan pola wakilnya di gedung DPR. Sungguh suguhan yang tak bedanya dengan ulah anak - anak.

Yang paling mengejutkan bukan hanya isinya, tetapi prosesnya. Pembahasan dilakukan di luar gedung DPR, tepatnya di sebuah hotel mewah. Logikanya mungkin bisa diterima---ada aturan internal yang membolehkan rapat di luar gedung---tapi moralitas publik berkata lain. Rakyat merasa dikhianati. Lalu muncul lagi pertanyaan lama: Apa yang sebenarnya diperjuangkan oleh para wakil rakyat ini? Kepentingan rakyat atau hanya strategi politik?

Perilaku seperti ini memperkuat relevansi ucapan Gus Dur. Anak TK, jika dibandingkan, mungkin masih lebih jujur dan polos dalam bermain. Mereka tidak punya agenda tersembunyi. Mereka tidak bermain dua kaki. Mereka tidak merancang undang-undang sambil menyembunyikan niat sebenarnya.

Sindiran Gus Dur: Humor yang Lebih Tajam dari Kritik Formal

Gus Dur tidak menyampaikan kritik dengan bahasa akademik atau debat kusir. Ia menyindir dengan humor. Tapi justru karena itu, sindirannya menusuk lebih dalam.

"Beda DPR dengan TK memang tidak jelas."
 Dan di kemudian hari, Gus Dur bahkan mengatakan DPR sudah "turun derajat jadi playgroup."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun