Mohon tunggu...
WAHID HASIM
WAHID HASIM Mohon Tunggu... Belajar untuk selalu menjadi pembelajar

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arogansi Penguasa Pemicu Utama Demonsrasi Rakyat

1 September 2025   19:48 Diperbarui: 1 September 2025   19:48 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 foto Demonstrasi Rakyat Sumber :  ANTARA/Aji Styawan

Perluasan Ruang Aspirasi
 Pemerintah perlu membuka saluran nyata bagi partisipasi publik---mulai dari dialog, hingga akses terhadap lembaga pengawasan dan peradilan.

Penerapan SOP Nonrepresif Aparat
 Aparat harus bertindak sesuai aturan: menghindari penggunaan kekerasan, menindak pelanggar, dan menjaga hak berdemonstrasi damai .

Menerima Kritik sebagai Bagian Demokrasi
 Perundangan tidak boleh digunakan untuk membungkam kritik---RKUHP, UU ITE, dan kebijakan represif lainnya harus dievaluasi agar tidak menjadi alat otoritarian.

Penutup: Saatnya Kekuasaan Disertai Rasa Tanggung Jawab

Kekuasaan yang tanpa empati akan meregang dan akhirnya lepas kendali. Arogansi penguasa yang meremehkan rakyat, menutup dialog, dan membalas kritik dengan represif---semua itu menjadi pemantik demonstrasi dan gejolak sosial.

Suara rakyat yang dijerahkan melalui demonstrasi adalah alarm demokrasi: sinyal bahwa tatanan sirna jika kepemimpinan lupa tugas utamanya---melayani dan mendengar.

Untuk menjaga stabilitas dan keadilan, kepada penguasa harus mendengar, bertobat, dan bertindak dengan rendah hati. Karena hanya kekuasaan yang dipandu akal dan empatilah yang mampu harmonis bersama rakyatnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun