Mohon tunggu...
Isroi Isroi
Isroi Isroi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbagi Tak Pernah Rugi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Jelang Satu Tahun] Langit Tak Selamanya Biru

1 Januari 2013   10:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:41 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tengoklah ke atas. Langit tak selamanya biru. Arak-arakkan awan putih. Mendung kelabu. Burung-burung. Bulan. Matahari. Bintang-bintang. Langit tak selalu biru. Jingga di ufuk. Pekatnya malam.

Kadang-kadang ku bertanya sendiri, apakah langitku sama dengan langitmu? Apakah langit di negeriku ini sama dengan langit di negeri seberang?

Wahai langit.....!!!! Di manakah batasmu? Andai kau punya batas, ku ingin mencapai batasmu.

Wahai bintang-bintang...ku gantungkan mimpi dan harapanku padamu. Agar dia membumbung tinggi ke angkasa raya dan mengelana mencari batas-batasnya.

Wahai matahari....lenteramu yang perkasa dan tak pernah padam, sinari sanubariku. Agar semangatku tetap bergelora seperti baramu.

Wahai bulan...sinari langit malam, biar gelapnya menghilang. Agar ku bisa melanjutkan langkah-langkahku.

Wahai mendung....turunkan hujanmu. Agar langitku kembali cerah ceria.

Dan wahai burung-burung...hiasi langitku dengan kepak sayapmu. Terbanglah ke langit tertinggi. Kabarkan rahasia-rahasianya padaku.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun