Sampah menjadi masalah di mana saja, di kota mana saja, di kota atau di desa, dan siapa saja. Sampah menurut saya adalah hal yang sewajarnya dan semestinya. Selalu ada sampah. Ibaratnya, orang makan. Tidak semua yang kita makan akan habis. Selalu ada sisa dan ada yang dibuang. B A B kita adalah sampah kita. Kentut (maaf) kita adalah sampah kita. Nafas kita adalah sampah kita. Keringat kita adalah sampah kita. Kalau kita mati, tubuh kita pun jadi 'sampah'. Binatang lain atau organisme lain juga memiliki perilaku yang mirip, selalu 'buang sampah'. Bangakai binatang menjadi 'sampah' juga. Mirip manusia. Kalau diperhatikan, mesin pun juga buang sampah. Motor dan mobil buang asap, itulah sampahnya. Pabrik juga buang sampah, tetapi kita menenyebutnya 'limbah'. Intinya sama saja: sampah. Link terkait: Mengelola Sampah Warga Jadi, maksudku, sampah memang sudah menjadi 'sunnatullah' alias 'hukum alam'. Melekat seperti dua keping mata uang. Sampah di sisi lain dan kehidupan di sisi lainnya. Rasanya tidak mungkin kita menghindarinya. Karena kita tidak bisa menghindarinya,maka langkah terbaik adalah MENGHADAPINYA. Lalu, kenapa sampah jadi masalah. Dengan kalimat lain, aku pernah ditanya oleh seorang pengusaha: "Kenapa limbah jadi masalah". Dengan enteng aku menjawabnya:"Karena berkumpul jadi satu." Itu jawaban yang sekelebat tiba-tiba muncul dipikiranku. Kalau limbah tidak berkumpul bareng-bareng tidak akan jadi masalah. Demikian pula sampah. Kalau sampah tidak berkumpul jadi satu tidak akan jadi masalah. Kalau sampah tidak numpuk di tong-tong sampah, kalau sampah tidak numpuk di selokan-selokan, kalau sampah tidak numpuk di sungai-sungai, kalau sampah tidak numpuk pintu-pintu air, kalau sampah tidak numpuk di dam-dam, sampah tidak akan jadi masalah. Jadi...masalahnya adalah karena sampah berkumpul jadi satu, dari sedikit lama-lama menjadi bukit. Mereka, para sampah itu, bersama-sama, berkumpul, saling gotong royong untuk membuat M A S A L A H. Sederhana sekali.... Jangan keburu-buru mengambil kesimpulan. Ini hanya ada di dalam imanjinasiku. Masalah sampah adalah masalah yang sangat rumit. Ruwet buntet. Kalau ada yang bisa mengurai 'benang ruwet' ini, dia akan menjadi pahlawan. Karena masalahnya sangat rumit, maka salah satu cara untuk mencari solusinya adalah dengan M E N Y E R D E R H A N A K A N masalah itu. Ketika masalah sudah menjadi lebih sederhana, maka jalan keluarnya pun jadi mudah terlihat. Ok. Kembali ke masalah sampah. Kalau menurut jalan pikiranku tadi masalah sampah adalah karena sampah berkumpul dalam jumlah cukup besar di satu tempat. Solusinya sesederhana masalahnya, buat papan pengumuman besar-besar dan ditulisi SAMPAH DI LARANG BERKUMPUL. Taruh papan pengumuman ini di tempat-tempat yang biasa digunakan untuk berkumpul para sampah ini.