Mohon tunggu...
Abi Kusno
Abi Kusno Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kalau Orang Pintar Pasti Baca Ini!

3 Agustus 2018   05:52 Diperbarui: 3 Agustus 2018   05:55 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah masuk angin? Kepala pusing, perut kembung, berasa mau muntah..? Bayangkan sendiri aja deh...!

Tapi, sebenarnya apa sih masuk angin? Menurut Wikipedia, masuk angin adalah suatu "penyakit" karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh. Kenapa pula kata "penyakit"nya diberi tanda kutip? Lagi-lagi menurut Wikipedia, masuk angin tidak bisa dibuktikan secara medis dan hanya merupakan sebuah mitos di dunia kedokteran. Jadi masuk angin bukanlah suatu penyakit.

Tapi kalau bukan "penyakit", kenapa sakitnya tuh di sini (sambil menunjuk perut)? Apalagi kalau "penyakit" ini datang pas ketika kita memiliki acara yang sangat penting. Misalnya saat kita diundang ke sebuah pesta. Orang lain sedang bergembira ria sedangkan kita hanya duduk sambil memegang kepala dan perut di pojokan. Mirip perangko (eh, masih ada yang suka kirim surat nggak?).

Terlepas dari urusan "penyakit" atau bukan "penyakit", masuk angin adalah penyakit yang cukup populer di Indonesia. 

Menurut survey yang dilakukan oleh Cak Lontong(?), 10 dari 10 orang Indonesia pernah kena masuk angin. Artinya setiap orang pasti pernah kena penyakit ini. Dan memang, saya belum pernah bertemu dengan orang yang belum pernah kena penyakit ini. Lalu apa obatnya?

Kerokan. Ya, inilah obat paling eksotik buat masuk angin. Siapa pula orangnya yang tubuhnya mau di"tato" hanya untuk sesuatu yang sebenarnya bukan "penyakit". Tapi inilah "obat" yang paling populer untuk membebaskan diri kita dari "penyakit" ini.  

Dibandingkan dengan tato sungguhan yang benar-benar eksotis, "tato" yang satu ini lebih mirip Zebra Cross. Saya belum pernah melihat ada orang yang di"kerok" dan gambar kerokannya berbentuk naga, misalnya.

Namun inilah kelebihan dari negeri tercinta ini. "Penyakit" tapi bukan penyakit. "Tato" tapi bukan tato. I love Indonesia. Atau kalau menurut Daniel Mananta: Damn! I love Indonesia (mengapa pula kita harus merasa sial hanya karena mencintai negeri ini?).

Dan itu pulalah kelebihan dari Tolak Angin Sido Muncul. Buat saya, Tolak Angin Sido Muncul itu, "obat" tapi bukan obat. Saya biasa meminumnya setiap hari. Untuk jaga-jaga dari "penyakit" yang bukan penyakit itu. Apalagi cuaca Indonesia di bulan Agustus ini. Orang bilang, angin tujuh belasan. Jadi tubuh selalu fit dan tidak perlu menjalani terapi "tato" yang bukan tato itu.

Damn! I love Tolak Angin Sido Muncul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun