Kenapa saya berkata demikian; pertama, secara akademis saya belum maksimal. Kedua, untuk masuk dunia kerja saya tidak ingin menjadi budak bos-bos besar. Ketiga, walaupun saya telah menjalin hubungan dengan gadis yang saya cintai tapi untuk menuju jenjang pernikahan masih saya pikir-pikir lagi. Sebab, menikah itu sesuatu yang sakral bagi saya. Bukan bagi mereka.
Hmm, nadanya asumsi dan tidak ingin bekerja keras. Pasti bila ada yang membaca tulisan ini berfikir serupa. Tapi itulah yang saya rasakan di Hari Ultah saya dalam beberapa dekade ini. Belum lagi, teman-teman saya terus mengumbar foto-foto yang semestinya itu tidak serutiniyas juga. Foto mereka dipelaminan membuat saya beban dan itu bikan sebagai motivasi. Saya tidak suka motivasi bila dalam diri ada rasa beban.
Tapi dibalik itu semua, terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada mama atas ketulusan yang diberikan dalam merawat anaknya hingga sedewasa ini. Doaku juga buat Almarhum Papa di Surga sana semoga selalu sehat walafiat. Kakak-kakak dan adik bungsu, kalian semua luar biasa. Sahabat dan teman secangkir kopi + berbagi sebatang rokok. Pacar yang selalu setia mencintai.
Terima kasih juga kepada Jum'at Mubarok, Ibadah Minggu, dan Ibadah-ibadah lainnya. Sampai saat ini tempat ibadah masih dihuni masing-masing umat dengan kesejukan dan anti ujaran kebencian. Makasih-makasih.