Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Kaki Mereka Perdamaian Tercipta

30 Agustus 2019   20:39 Diperbarui: 30 Agustus 2019   21:05 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada satu titik lewat sekumpulan pemuda berbakat dan memiliki potensi menendang sikulit bundar, harapan perdamaian itu pelan-pelan lahir. Awalnya tak pernah terbayang bisa seperti itu.

Ditahun 2005, pertandingan Sepak Bola Jhon Mailoa Cup pertama kali diadakan di Maluku. Lapangan Matawaru Desa Tulehu ditetapkan sebagai lokasi pertandingan.

Antusias pendaftaran banyak diminati, karena setelah konflik pelan teredam. Maluku telah membangun ikatan persaudaran Islam-Kristen lewat pertandingan Sepak Bola. Di covery dengan semangat pela gandong.

Tak begitu monoton, pendaftaran dipihak kalangan Islam. Sahabat Kristen pun ikut berpartisipasi untuk mendaftarkan diri. Perjalanan pertandingan Piala Jhon Mailoa Cup dijuara oleh Tim SSB Tulehu.

Selanjutnya, kabar bahagia datang dari PSSI Pusat. Bahwa akan ada kompetisi sepak bola antara Provinsi di Jakarta. Maluku termasuk yang wajib dan harus ikut.

Kabar baik ini tidak disia-siakan oleh Pemerintah Provinsi Maluku. Upaya pendataan pemain kini dilakukan. Tidak boleh harus Islam saja atau Tulehu saja yang ada dalam tim tetapi harus Maluku. Lepaskan ego sentris demi mengharumkan nama Maluku.

Tim sudah siap dibawa Asuhan Shany Tawainella. 2 orang asal Desa Passo yang bermayor Kristen ikut bergabung dalam Tim Maluku. Mereka kemudian berangkat menuju Jakarta.

DiJakarta, konflik masih terbawa dalam tim Maluku. Sempat adu fisik juga namum dengan kebesaran hati Shany Tawainella segalanya bisa teratasi.

"Beta bukan Tulehu, Beta Bukan Passo, Beta bukan Islam, Beta Bukan Kristen tapi Beta Maluku". Begitulah kata-kata Sany meredam amarah dan memotivasi anak asuhnya seperti diceritakan dalam Film Cahaya Dari Timur.

Selama kompetisi bergulir, Maluku kian berjalan mulus tak ada hambatan sedikitpun. Mungkin karena semangat Shany yang membahana dan menggelorakan semangat anak asuhnya.

Akhirnya partai final tercipta.
Maluku dan Jawa Timur bertemu dan dimenangkan oleh anak Asuh Sany Tawainella lewat adu penalti. Piala Medco Tingkat Nasional dibawa pulang ke Maluku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun