Mohon tunggu...
Darma Abu Shaleh
Darma Abu Shaleh Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Program Studi Belanda FIB UI angkatan 2012

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menemukan, Memiliki, Kemudian Kehilangan

12 Maret 2013   01:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:57 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Hidup yang kini kupertahankan
Adalah kepingan yang memilukan
Terbiasa sendiri berteman keramaian
Terbiasa sunyi berpeluk kekosongan
Detik yang melintas tak lagi terpikirkan
Hati yang mati tak lagi terelakkan
Sampai kukira hati benar-benar mati
Tatap matamu menghidupkannya, lagi
Garis bibirmu layaknya keajaiban
Menembus benteng yang dibangun kesakitan
Menembus akal yang selalu kupertahankan
Menembus rasa diujung kematian
Kau  bangun harapan secara perlahan
Kau  peluk angan dengan kesabaran
Kau bawa rasa menuju kebangkitan
Tanpa sadar segala itu kau lakukan
Hanya karena kusalah mengartikan
Perlahan terasa menyesakkan
Senyummu untuk semua
kuyakin tidak dengan tatap mata
Tatap mata itu milikmu
Tatap mata itu untukku
Teriak  hati ini milikku
Teriak  hati ini untukmu
Menemukan, memiliki, kemudian kehilangan
Pernahkah perpisahan tak diiringi kenangan?
Lantas, mengapa kita dipertemukan?
Apa yang sebenarnya Tuhan inginkan?
Tertulis untukmu, penuh cinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun