Mohon tunggu...
Jenaya Ruth Abigail
Jenaya Ruth Abigail Mohon Tunggu... Lainnya - Enjoying life means more than happy

Penuang rasa dalam harmoni kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Ditinggalkan

5 Juli 2020   18:56 Diperbarui: 5 Juli 2020   18:52 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bramardianto.com

Hari demi hari terlewati
Tak terhitung sudah
Berapa kali jarum jam berputar
Keberadaanmu menghilang
Namamu tak terdengar lagi
Rasa penasaran menghantuiku

Teringat kata si orang tua
Katanya teman s'lalu ada
bergandengan tangan sampai mati
memeluk suka maupun duka bersama
Namun itu tidak terjadi padaku

Manis sekali, kataku dalam hati
Andai saja terjadi
Kebahagiaan pasti menyelimutiku
Nyatanya hanya ada di dalam angan

Cermin besar terpampang di depanku
Seolah dia tertawa pedih
Sadarlah, manusia pemimpi
Mencoba kabur jeruji kenyataan
Dengan impian semata
Kekecewaan memanah hatiku

Kamu lenyap begitu saja
Tak mampu aku mengikuti jejakmu
Kenangan tak bersisa lagi
Wajahmu berpaling memberi luka
Terima kasih pernah ada
Walau berakhir dengan melupakan

Jakarta, 17 Juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun