Mohon tunggu...
A. MAULANA HAKIM ABIDIN
A. MAULANA HAKIM ABIDIN Mohon Tunggu... Warga Sipil

sebuah catatan kaki dari seorang pemerhati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berdiri Tegak Di Istana Negara

1 September 2025   22:00 Diperbarui: 3 September 2025   16:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berdiri Tegak Di Istana Negara

Untuk mereka yang berkaos hitam

Untuk mereka yang selalu menggenggam payung hitam

Untuk mereka yang sedang jatuh cinta luar biasa tak pernah padam di sebrang Istana 

Seringkali aku bertanya pada Tan dan Gie, akan kah negara di dalam Istana itu seperti terang pagi?

Pada Pram dan Syahrir, aku temui serta langsung aku tanya sekali lagi

Akan kah negara di dalam Istana itu mencekam sampai dimana esok hari?

Aku buka jendela seraya menyapa dan bertanya terlihat disana Munir dan Wiji

Akan kah negara di dalam Istana yang silih berganti ini berani menepis kabut kelam kini dan nanti?

Lalu, pada siapa yang bisa senantiasa pasti mewakili perhatian saat ini?

Yang mungkin pasti, pada jerit dan keringatku yang saling lebur di persimpangan sana dan sini, padamu yang terus mewarnai tidur yang tak pasti dan pada kita yang selalu mau menghidupkan kembali api revolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun