Berdiri Tegak Di Istana Negara
Untuk mereka yang berkaos hitam
Untuk mereka yang selalu menggenggam payung hitam
Untuk mereka yang sedang jatuh cinta luar biasa tak pernah padam di sebrang IstanaÂ
Seringkali aku bertanya pada Tan dan Gie, akan kah negara di dalam Istana itu seperti terang pagi?
Pada Pram dan Syahrir, aku temui serta langsung aku tanya sekali lagi
Akan kah negara di dalam Istana itu mencekam sampai dimana esok hari?
Aku buka jendela seraya menyapa dan bertanya terlihat disana Munir dan Wiji
Akan kah negara di dalam Istana yang silih berganti ini berani menepis kabut kelam kini dan nanti?
Lalu, pada siapa yang bisa senantiasa pasti mewakili perhatian saat ini?
Yang mungkin pasti, pada jerit dan keringatku yang saling lebur di persimpangan sana dan sini, padamu yang terus mewarnai tidur yang tak pasti dan pada kita yang selalu mau menghidupkan kembali api revolusi.