Sedari tadi, aku melihat buku terlihat burem di meja itu
sudut sudut malam yang semakin mengajaku bicara pada segelas kopi hangat yang beraroma
buku itu sudah usang dimakan usia, deretan buku di meja tempatku mematri pikiran hilang entah siapa pinjam
tak bisa lagi aku jelaskan, ketika malampun bertanya
hanya pustaka pustaka usang tersisa dibait nalar
hanya itu yang mampu ku goreskan, tak lagi aku bertemu dengan resi resi pustaka para penukil syair
hingga akhirnya, hanya menggores pena buta tak berhaluan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!