Mohon tunggu...
Abdussalam
Abdussalam Mohon Tunggu... Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI, Depok

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI, Depok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Kisah-kisah Tauladan Para Nabi bagi Anak Usia Dini

5 September 2022   19:29 Diperbarui: 5 September 2022   19:40 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini kita hidup di zaman yang dipenuhi dengan modernisasi, dimana banyak budaya dari luar yang masuk dan dapat mempengaruhi perkembangan akhlak pada anak. Seperti halnya penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, bahkan sampai durhaka kepada orang tua. Perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang tidak dapat memilah perbuatan mana yang baik dan perbuatan mana yang buruk. Dikarenakan mereka tidak dapat memilah mana yang baik dan buruk, dampaknya adalah timbulnya akhlak tidak terpuji. Hal tersebut sebenarnya dapat kita cegah dengan cara menanamkan akhlak terpuji pada anak sejak usia dini, salah satunya yaitu melalui pembelajaran al-qur'an, kisah-kisah tauladan para nabi dan pentingnya menerapkan kisah tauladan nabi Muhammad kepada anak.

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkna bahwa objek utama pembentukan akhlak terpuji adalah anak usia dini. Menurut karim, akhlak al-karimah (akhlak terpuji) merupakan kesopanan yang tinggi merupakan manifestasi (pengejewantahan) dari keyakinan terhadap baik dan buruk, juga pantas dan tidak pantas yang tergambar dalam perbuatan lahir manusia. Tujuan pembentukan akhlak terpuji tersebut pada hakikatnya yaitu upaya mengembangkan aspek fisik, mental dan intelektual secara berkesinambungan berdasarkan islam, sehingga terbentuk insan yang beriman, berislam, dan berihsan sehingga semua perilakunya sesuai dengan ajaran Islam.

Pada praktiknya, pembentukan akhlak di beberapa daerah terutama pedalaman, salah satunya dilakukan melalui pembelajaran al-qur'an, orang kampung biasanya menyebutnya dengan 'ngaji'. Ngaji ini, biasa dilakukan setelah shalat maghrib sampai isya. Agenda utama dalam ngaji ini adalah belajar membaca dan menghafal al-qur'an, namun terdapat beberapa agenda lain seperti halnya mempelajari kisah-kisah para nabi karena hal tersebut merupakan salah satu isi dari kitab al-qur'an itu sendiri juga sebagai suri tauladan bagi umat Islam.

Suri tauladan merupakan salah satu alat pendidikan yang sangat penting dan efektif bagi kelangsungan komunikasi nilai-nilai agama. Untuk menciptakan anak yang berakhlak terpuji, pendidikan tidak cukup hanya memberi prinsip saja karena yang lebih penting bagi anak yaitu tokoh yang memberikan keteladanan dalam menerapkan prinsipnya. Urgensi dari kisah-kisah para nabi untuk anak-anak usia dini adalah untuk mengajarkan mereka berbagai sifat yang harus mereka ikuti dan yang mereka hindari. Seperti halnya harus jujur, amanah, fatonah, dan tabligh sebagaimana yang diajarkan oleh nabi Muhammad, patuh terhadap perintah orang tua dan Allah SWT sebagaimana yang diajarkan oleh nabi Ibrahim dan nabi Ismail, dan berbagai sifat lainnya yang dapat kita ambil dari kisah-kisah para nabi. Dengan mempelajari kisah-kisah tersebut, anak-anak akan mempunyai gambaran hal apa yang harus mereka lakukan, dan hal apa yang harus mereka hindari.

Selamat Berproses dan Berprogres

Sumber:

Inawati, A. (2017). Strategi Pengembangan Moral dan Nilai Agama Untuk Anak Usia Dini . Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, 51-64.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun