Perekonomian Amerika, Perancis, mengalami kontraksi dan Negara lain sudah masuk jurang resesi hingga Thailand.Depresi momok mengerikan akan menjadi salah satu gangguan mental yang banyak dialami nilai saham anjlok, kredit macet, perusahaan bangkrut, hingga ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi tabungan atau menyusun rencana di masa depan. Tapi hati-hati orang yang beriman akan selalu tenang.
Depresi berat karena Amerika gagal perang dagang, diserang pandemi covid-19 dan suasana kepanikan luar biasa. Negeri Amerika ini menghadapi krisis sosial dan ekologis dampak 'persahabatan erat' antara pemerintah dan pengusaha dalam mengeksploitasi  bumi. Presiden trump tidak percaya pemanasan global sejak kampanye sampai saat ini sehingga pertanian dan perkebunan di Amerika  tidak mampu memanen hasil ladang dan terpaksa mereka membiarkannya membusuk di ladang karena ulat.
Di lain sisi, jumlah uang diberikan negara kepada tunawisma merebak di kota-kota Amerika. Mereka tidak akan bisa memiliki harapan, sedangkan isi perut mereka terserang kelaparan. Kesenjangan sosial ibarat bara yang selalu menyala sehingga pelopor kapitalisme tidak bisa menyelesaikan kesenjangan masyarakat.
Depresi berat ini ini bisa dijelaskan, yakni kesenjangan pendapatan meningkat membuat orang miskin tidak memiliki banyak aset dibandingkan orang kaya.Kesenjangan pendapatan yang makin melebar jurang antara masyarat kaya dan masyarakat miskin. Jurang kesenjangan mereka yang miskin tidak percaya kepada kapitalisme Amerika.
Dengan demikian, Resesi sering kali terbatas pada satu negara namun melihat pola lebih dari 14 negara maju maka resesi biasanya cukup parah dan berdampak pada perdagangan global. Resesi banyak negara adalah bibit dari depresi karena periode waktu yang bertahun-tahun menjalani resesi  menunjukkan depresi benar-benar terjadi.
***