Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kau Robohkan Masjid Tapi Tidak Bisa Robohkan Imanku

14 Agustus 2020   15:13 Diperbarui: 14 Agustus 2020   15:44 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedih China gencar robohkan masjid Uighur. (viva.co.id/istimewa)

Masyarakat beragama Islam 'sangat sedih' atas keputusan china yang merobohkan masjid. Masjid bisa dirobohkan oleh rezim china kau robohkan masjid tapi kau tidak bisa robohkan imanku karena hati manusia beriman akan abadi dalam ketaatan Tuhan. Tuhan tidak di Masjid, di Kabah di Vatikan atau di tembok Ratapan tapi Tuhan ada di hatimu. Begitulah saya menelaah buku karya Husein Jafar Al-Hadar.

Kau robohkan Masjid tapi kau tidak bisa robohkan Imanku, Nabi Muhammad pun pernah mengajarkan bahwa bumi adalah masjid. Di mana pun setiap jengkal tanah di muka bumi, karena bumi merupakan "masjid" yang artinya "tempat bersujud", maka bumi harus senantiasa dimuliakan saya. Saya sebagai seorang  muslim dianjurkan memuliakan dan memakmurkan "masjid" dan menjaga bumi.  

Hati manusia beriman akan abadi dalam ketaatan Tuhan dengan menjaga bumi dan menjaga tempat ibadah. Ini luar biasa buku yang paling utama adalah engkau mengetahui bahwa Allah bersamamu di mana saja engkau berada. Sehabis solat jumat saya membaca dalam Surat Al-Hadid ayat 4 bahwa Tuhan bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Inilah ayat  yang menjelaskan kebersamaan Allah dengan saya. Kita tidak boleh  berduka cita meskipun kita cenderung berlinang air mata karena setiap usaha menjadi rugi selama pandemi covid-19.

Pandemi covid-19 adalah ujian kesabaran orang beriman sebagaimana ujian berat muslim di China tanpa tempat ibadah

Habib Jafar menjelaskan bahwa Tuhan tidak membutuhkan tempat secara fisik karena itu cuma metafora untuk menggambarkan bahwa utamanya Tuhan berada dihati bukan pacar, jabatan ataupun kekayaan. Idealnya memang ketika kita mendapatkan kesenangan  kita teringat kepada kebesaran Tuhan. Allah menciptakan segala kebutuhan dalam kemudahan. Tidak mungkin segala kemudahan dan kesenangan datang tanpa perintahnya.

Sebagaimana kita melihat istri-istri yang indah dan cantik jelita. Siapakah yang menciptakan mereka dan membuat mereka bisa bersama dalam satu kepemimpinan? Kenapa mereka dengan mudah menerima dan membangun kolaborasi dalam program KB (Keluarga Besar). Kita melihat fenomena-fenomena poligami ini bukan dengan mata dan bukan dengan nafsu tapi melihat dengan hati sehingga sulit dijelaskan kabahagiaan.

Pembaca cerdas bisa menelaah bahwa kita bisa mambangun iman dengan sedikit dan bertahap. Hati ini tanpa Iman sulit tenang dan sulit hadir keajaiban muncul dalam hidup. Ditengah pandemi covid-19 seharusnya bangkrut malah ada orang yang tergerak hati membantu. Ditengah kesedihan banyak kolega menghibur. Ketika melihat masjid dirobohkan tapi orang Islam di China tetap memegang teguh Iman.

Dengan demikian mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan membawa kebijaksanaan dalam melihat orang dan tempat ibadah. Dalam filsafat jawa terdapat sangkan paraning dumadi artinya asal mula dan tujuan. Asal manusia dari Tuhan dan tujuan pelayanan pada sesama sehingga tercermin kawuula lan Gusti sehingga pola hubungan kau robohkan tak bisa ditiru orang jawa. Mari orang islam di pulau jawa mengambil wewenang atas nama agama  untuk membangun nilai kemanusiaan.

***

Jumat, 14 Agustus 2020

Mr. Axel Al-Azzam

Referensi

Husein Jafar Al Hadar.2020. Tuhan Ada Di Hatimu Tidak Di Kabah Di Vatikan Atau Ditembok Ratapan. Jakarta : Noura Publishing.

 Catatan

Mari kita menjaga setiap jengkal bumi sebagaimana kita menjaga tempat Ibadah keyakinan kita. Masjid roboh bisa diperbaiki begitu juga bumi sedang perih dengan kerusakan mari kita perbaiki juga. Jangan sampai beribadah di lingkungan yang rusak apalagi nilai-nilai kemanusiaan yang rusak pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun