Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sapi Mengamuk dan Menyeruduk Ekonomi Sampai Ambruk

31 Juli 2020   07:00 Diperbarui: 31 Juli 2020   12:02 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sapi Kurban Jokowi Mengamuk dan Ekonomi RI Siap Ambruk | REDAKSI MALAM (27/07/2020)

Hal ini tidak lepas dari kecenderungan kemiskinan akan terus meningkat selama tahun 2020. Urgensi pemeliharaan sapi potong premium dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan produksi daging sapi nasional yang hingga kini belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat kegagalan pembangunan peternakan modern yang selama ini. 

Saat ini, Indonesia membutuhkan impor hingga 300 ribu ton daging sapi atau setara 1,7 juta ekor sapi setahun, untuk memenuhi konsumsi dalam negeri sedangkan produksi sapi dalam negeri hanya sebesar 400 ribu ton. Dengan demikian, maka ada selisih 300 ribu ton yang perlu disiapkan dengan cara mengimpor.

Foto: Kronologi Peternakan Modern Sapi di 34 Provinsi Untuk penyediaan daging sapi dan mencegah impor/ dirjen peternakan
Foto: Kronologi Peternakan Modern Sapi di 34 Provinsi Untuk penyediaan daging sapi dan mencegah impor/ dirjen peternakan

Ketergantungan akan sapi impor ini tidak boleh terus terjadi. Jika dirinci menurut jenis daging, penduduk Indonesia lebih banyak mengkonsumsi daging sapi. Kebutuhan konsumsi daging sekitar 25 persen dipenuhi dari produk impor dan 65 persen di antaranya berasal dari sapi impor.

Pada kesempatan ini Indonesia harus mendesain peternakan modern untuk tidak memperlihatkan ketidakmampuan usaha ternak dalam negeri untuk mengisi permintaan dalam negeri. Urgensi ini dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia yang dirasa membawa dampak sangat besar tingkat permintaan di Indonesia. 

Penurunan peran sektor peternakan konservatif ini dikarenakan lambat transformasi struktur perekonomian nasional tidak diikuti oleh meningkat kebijakan pro peternakan modern namun lebih pada kebijakan impor daging sapi dari luar. Pemeliharaan sapi secara terintegrasi pada peternakan modern.

Foto: Penerapan Sistem Peternakan Integrasi di Bali dari BPTP Bali 2020
Foto: Penerapan Sistem Peternakan Integrasi di Bali dari BPTP Bali 2020

Bentuk kebijakan pembangunan bidang peternakan modern dalam ketenagakerjaan untuk mengatasi persoalan pengangguran golongan intelektual yang menjadi buzzer, cukup banyak pengetahuan dan teknologi yang harus dikembangkan untuk mengupayakan terciptanya lapangan kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran baik yang lama dan baru.

Penciptaan lapangan kerja baru di sektor peternakan penting menjadi perhatian untuk mengatasi persoalan makin menurunnya kemampuan sektor pertanian dalam menyerap pengangguran dan mengatasi underemployment yang ada di kota. 

Abdurrofi menyatakan penting yang mendorong penciptaan kesempatan kerja dan akses pada tempat kerja di sektor peternakan modern di kota-kota besar. Karena keberadaan tenaga kerja terdidik mudah didapat pemerintah pusat dan daerah sedangkan mereka sedang menganggur. 

Foto:Kotoran sapi untuk biogas. Dirjen peternakan 2020
Foto:Kotoran sapi untuk biogas. Dirjen peternakan 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun