Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Allah Menyukai Suami yang Pengertian

24 Januari 2021   19:41 Diperbarui: 24 Januari 2021   19:48 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : laman facebook MamaPintar/screenshoot

Allah menyukai suami yang pengertian

Tidak semua wanita beruntung dalam pernikahannya karena ia menikah dengan pria miskin, menyebalkan, dan minim perhatian. Suatu hari saya bertemu teman-teman istri dan bertanya kalau ada suami miskin, pelit, jelek dan menyebalkan pengen poligami enak diapain.

Istri pertama saya tertawa karena paham orang yang dimaksud adalah supir kita yang banyak tingkah. Istri kedua senyum-senyum dan ibu-ibu arisan menjawab kenapa enggak digampar saja.

Memang betul nih seru gosip dengan ibu-ibu tentunya kami tidak menyebut nama orang dan siapa orang tersebut agar menjaga reputasi. Kebetelun saya ganti supir karena dia ingin pulang kampung ke Indonesia.

Sering ngaca-ngaca sendiri, senyum-senyum. Ya kayak tidak semua pria boleh poligami terutama orang yang belum memiliki kebijaksanaan dan poligami berdasarkan ego.

Nih, Kalau istri perhatian dan sayang ke istri pertama saja bukan main akan diuji dengan dua istri dan seterusnya. Pokonya cinta pertam atidak akan berubah pada istri pertama, cinta kedua pada istri kedua, dan seterusnya.

Saya tidak ingin semua pria mengedepankan ego poligami tanpa restu istri dan ia benar-benar tidak bahagia. Kalau kita bisa pengertian sama istri pasti istri juga pengertian mengenai anugerah Tuhan pada laki-laki memiliki kemampuan jatuh cinta lebih dari satu.

Pendekatan kumpulan bapak-bapak berbeda dengan ibu-ibu mereka menyukai isu relevan mulai dari suami urang perhatian, tidak romantis seperti pacaran muda dan lain-lainya.

Senyum-senyum gosip kalo kita bisa menggiring pembicaraan bisa jadi bertambah ilmu.  Beranjak puber kedua, suami kerap senyum-senyum sendiri di depan cermin. Akses selingkuh lebih mudah nah sebelum suami selingkuh ambil peran istri seolah merasakan apa yang suami rasakan.

Bagi sebagian orang, puber kedua bisa jadi hal yang menyenangkan dan positif. Namun bagi sebagian lainnya, masa-masa ini bisa berujung sehingga istri harus bisa genit genit sebelum peran tersebut diambil pelakor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun