Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Politik Kadal Ala Barack Obama dan Anies Baswedan Membawa Berkah

15 Desember 2020   08:15 Diperbarui: 15 Desember 2020   08:21 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecinta reptil mendapatkan stigma negatif karena menyukai hewan kadal. Sumber foto : Aldo/beritasatu.com

1. Obama Jadi Kadal Purba dan Anies Baswedan Kadal Gurun

Kadal Purba dan Kadal Gurun dalam politik identitas. Sumber foto : yunus/politika.id
Kadal Purba dan Kadal Gurun dalam politik identitas. Sumber foto : yunus/politika.id

Nick Longrich, Seorang ilmuwan Universitas Yale memilih nama Obama untuk hewan purba. Jadilah kadal purba ini memiliki nama Obamadon gracilis seperti dinosaurus lain, punah saat sebuah asteroid menghantam bumi 65 juta tahun lalu.

Denny Siregar  seorang pegiat sosial media & penulis yang amat aktif dalam mendukung politikus Joko Widodo memilih kadal gurun untuk orang Islam berpolitik mendukung Anies Baswedan. Ini bertujuan membangun stigma negatif struktural. 

Kadal digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang ketika menyeleksi isu dan membentuk citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak. Obama dan Anies Baswedan tidak merasa sedih, kecewa, atau marah disebut "kadal".

Politik identitas sebagai alat untuk menunjukkan jati diri suatu kelompok tersebut. Ini mengisi politik identitas berbasis keanekaragaman pada hewan baik variasi dari struktur, bentuk, jumlah, maupun sifat lainnya pada suatu waktu dan tempat tertentu.

2. Pecinta Reptil Simpati Dengan Stigma Negatif Kadal

Pecinta reptil mendapatkan stigma negatif karena menyukai hewan kadal. Sumber foto : Aldo/beritasatu.com
Pecinta reptil mendapatkan stigma negatif karena menyukai hewan kadal. Sumber foto : Aldo/beritasatu.com
Kadal adalah kelompok reptil berkaki empat dan beberapa spesies tidak berkaki. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika. Berdasarkan tinjauan data skala 127 spesies kadal dari empat benua. Pecinta reptil ini dari penjuru dunia dan simpati kepada kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.

Komunitas kadal ini didirikan atas kepedulian terhadap pelestarian reptil namun stigma negatif masyarakat terhadap keberadaan reptil. Mereka merasa bangga bila mereka membuka stigma negatif dan mereka melindungi ciptaan Tuhan yang begitu unik.

Banyak sumber yang dapat menjadi teladan bagi seorang manusia untuk belajar lebih dalam mengenai kasih sayang dan hubungan kadal. Biasanya Kadal jantan akan menyerang pasangan yang dicurigainya memiliki hubungan dengan kadal lain. Seseorang akan belajar hal tersebut melalui lingkungan sekitar serta hal-hal yang biasa dilihatnya. 

Sesungguhnya terdapat lebih banyak inspirasi setia dan cemburu dari alam semesta untuk mempelajari cinta tersebut, salah satunya adalah dari kadal. Janganlah kita komentar negatif pada pecinta kadal karena rakyat tidak suka. Indonesia suka kita bersatu, dalam semua harmoni, berpelukan, semua tokoh nasional bersilaturahmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun