Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teror Sigi Eskalasi Baru dari Indonesia Timur

30 November 2020   21:49 Diperbarui: 30 November 2020   21:51 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Teroris (gograph.com)

Dedikasi dan energi yang cukup dalam upaya untuk merangsang fanatisme, kebencian yang membabi buta, dan tunduk pada otoritas pemerintahan kecuali teroris. Kita semua mengetahui itu teroris dengan sangat baik.

Tanggapan awal kita sebagai warga negara adalah menyerukan untuk mengintensifkan kebijakan yang mengarah pada mereduksi sebuah kemarahan dan kebencian yang melatarbelakangi dukungan untuk serangan teroris.

Itu semua tidak bisa diharapkan. Sekali lagi, serangan teror, dan siklus kekerasan yang meningkat yang sering mereka hasilkan, cenderung memperkuat otoritas dan prestise elemen masyarakat yang paling keras dan represif.

Kita bisa mengejar lebih intensif agenda dari elemen garis keras kepemimpinan yang paling keras dengan peningkatan militerisasi, resimentasi teroris internasional dengan mencabut program sosial dan menambah program keamanan.

Tetapi tidak ada yang tidak bisa dihindari tentang kepatuhan ke kursus ini dalam mencabut program sosial di masyarakat. Kita hanya perlu menghentikan makanan dan persediaan lain yang menahan setidaknya beberapa dari dari teroris yang kelaparan dan menderita  namun jangan perlakukan warga negara seperti teroris dengan mencabut program-sosial.

Referensi :  1,2,3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun