La Ode Raimudin atau lebih dikenal sebagai Raim Laode merupakan komika atau pelawak tunggal dan musisi. Ia lahir pada tanggal 28 April 1994 di Liya Togo, Sulawesi Tenggara. Raim merupakan alumni dari Universitas Halu Oleo dengan jurusan Pendidikan Sejarah. Raim bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Kendari sejak akhir tahun 2014.
Raim pertama dikenal didepan layar televisi saat ia menjadi finalis di kompetisi Stand Up Comedy Academy yang diadakan oleh Indosiar. Namun, disayangkan ia harus gugur saat berada di 4 besar setelah putaran pertama. Raim dikenal dengan rambut keritingnya yang khas dan pembawaan materi ala Indonesia Timur.
Gugur saat 4 besar tidak mematahkan semangat menjadi seorang entertainment, kini Raim merambah ke dunia film, ada beberapa film yang sudah diperankannya seperti "Cek Toko Sebelah" berperan sebagai Joni yang dirilis pada tahun 2016. Bahkan, pada tahun 2022 ia telah memerankan 2 film dalam satu tahun. Film tersebut berjudul "Kukira Kau Rumah" berperan sebagai Anus, kemudian film "Ranah 3 Warna" Raim berperan sebagai Rusdi.
Tentunya, hal ini yang membuat Raim semakin semangat dalam dunia entertainment. Siapa sangka? Ternyata ia juga memeranin beberapa karakter dalam serial web, seperti "Gini-Gini Aja?", "Jawara Indonesia", "I Love You Silly", dan "Hari Ini Kenapa, Neira?".
Tidak berhenti disitu, Raim juga pernah berperan dalam serial televisi, ia berperan sebagai Raim di serial TV "Di Sebelah Ada Surga" dan berperan sebagai Yunus pada serial TV "Kejebak Kawin". Hal ini. tentu tidak luput dari talenta dan kualitas seorang Raim Laode.
Ternyata, ia mahir dalam menulis dan bernyanyi, Raim memiliki lagu yang viral sepanjang masa. Lagu tersebut berjudul "Komang", bahkan lagu ini tembus 101 juta penonton pada channel youtubenya sendiri yaitu Raim Laode.
Lagu Komang sendiri menceritakan tentang kerinduan dan kekaguman. Rasa untuk orang terkasih. Judul ini sendiri diambil dari nama istrinya Raim Laode yaitu Komang Ade Widiandari. Lagu ini diciptakan khusus untung istrinya sebagai bentuk kekagumannya.
Namun, Raim Laode mengatakan Komang dalam lagu tersebut menggambarkan semua hal-hal yang dikasihi dan disukai. Hal ini dijelaskan Raim saat memposting reelsnya pada akun instagramnya sendiri.
"Komang bisa berarti kekasih mu, mamamu dan kesederhanaan, tempat wisata favoritmu, coffe shop favoritmu. Hal-hal yang sifatnya lumayan abstrak dan sulit dideskripsikan" Ucap Raim Laode pada postingan reels instagramnya.
Ia juga menambahkan bahwa Komang ini dapat diartikan orang yang kita sayang dan sesuatu yang membuat kita bahagia, seperti mama kita dan kesederhanaa. Sesuatu yang membuat kita bahagia bisa berupa tempat seperti tempat wisata favorit, coffe shop, dan semua hal yang membuat kita bahagia.
Ia juga pernah ditanya oleh Mamat Alkatiri perihal pilihan antara konser, film, atau stand up jika hari tersebut bersamaan dan budget yang sama. Raim Laode lebih memilih untuk berstand up. Hal ini dijelaskan pada channel youtube Kaks Production.
"Jika dapat job stand up, main film, dan konser pada satu tanggal, kota, dan bayaran yang sama akan pilih mana?" Tanya Mamat Alkatiri dalam podcast Mari Kemari.
"Mungkin stand up, kalau bayaran sama ya, sebab 15 menit gak perlu bagi-bagi ke 12 kru" Jawab Raim Laode dalam podcast Mari Kemari.
Kemudian Mamat bertanya kembali tentang pilihan antara membuat orang tertawa dengan materi stand up atau penonton yang sing along dengan lagu kamu. Raim tidak bisa menjawab pertanyaan ini karena dari kedua pilihan itu memiliki sensasi yang sama dan membuat Raim bahagia dengan sensasi tersebut.
"Itu pertanyaan yang sulit, saya tidak bisa jawab. Kedua hal ini sama-sama seru, karena menarik orang menyanyikan lagu kita. Hal ini dikarenakan kita membuat lagu spesial untuk orang tertentu tapi yang mengerti maksudnya kita dan mereka punya interpretasi sendiri terhadap lagunya" Jelas Raim Laode.
Tentunya, lagu Komang ini membuat kita dapat merasakan pesan yang disampaikan oleh Raim Laode, terlebih lagu pada saat lirik "Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata, Dunia berhenti sejenak menikmati indahmu" lirik ini menjelaskan rasa kerinduan dan kekaguman seseorang yang tidak bisa dirangkai dengan kata-kata, tetapi kita bisa menikmati indahnya seseorang atau sesuatu tersebut.
Raim juga tidak melupakan jati dirinya sebagai komika, tetapi ia tetap bisa menjalankan profesinya sebagai seorang musisi. Tentunya, hal ini memotivasi kita bahwa kita bisa menjalankan banyak proyekan jika kita mencintai pekerjaan tersebut.
