Mohon tunggu...
Fattah Abdurrohman
Fattah Abdurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Strata 1 Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agar Kita Tidak Mudah Mengeluh

29 Mei 2023   13:01 Diperbarui: 29 Mei 2023   13:08 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hidup sering kali kita menjumpai orang-orang yang suka mengeluh. Atau mungkin kita sendiri termasuk orang yang suka mengeluh. Kita mengeluhkan hampir semua hal yang kita jumpai. 

Mulai dari kemacetan saat berangkat ke kampus, jalannya perkuliahan yang membosankan, dosen yang memberikan banyak tugas, dan masih banyak sekali hal yang kita keluhkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Mengeluh merupakan hal yang wajar dan sudah menjadi sifat alami dari manusia sendiri. Bahkan Allah pun sudah menyebutkan dalam firmannya tentang sifat manusia yang sangat mudah mengeluh ini dalam firmannya di surat Al Ma’arij ayat 19-20 yang berbunyi:

۞ اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ ١٩ اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ ٢٠

Artinya: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah (20). Apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah (21).

Dua ayat tersebut jelas menyebutkan bahwa memang Allah menciptakan manusia dengan sifat yang suka berkeluh kesah terlebih ketika mendapatkan kesusahan dalam hidup. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita akan mengeluhkan tiap kesusahan yang kita alami?

Meskipun keluh kesah merupakan sifat yang alami dimiliki manusia, sebagai seorang muslim yang baik kita semaksimalnya harus menghindari sifat tersebut. Sebab dengan seringnya kita mengeluhkan keadaan bisa jadi kita menjadi terlalaikan terhadap nikmat Allah lainnya. Dan na’udzubillah kita menjadi hamba yang kufur nikmat Allah.

Masih banyak nikmat Allah yang diberikan pada kita namun kadang tidak kita sadari, seperti halnya nikmat kita masih diberi waktu untuk hidup, nikmat kesempatan untuk meneruskan belajar di jenjang perkuliahan dan nikmat-nikmat lain yang pasti tidak bisa kita sebutkan dan hitung satu persatu.

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ١٨

Artinya: Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An-Nahl: 18)

Ayat tersebut mengingatkan kita bahwa Allah telah memberikan kita banyak sekali kenikmatan dalam hidup kita sebagai tanda kasih sayangnya pada makhluknya. Maka sudah sewajarnya kita juga lebih memperbanyak kesyukuran daripada keluhan. Dengan hanya mengeluhkan keadaan tidak akan mengubah banyak hal. Bahkan terkadang dengan keluhan tersebut akan memperparah keadaan.

Oleh karenanya mari kita belajar untuk mengurangi keluhan dalam hidup kita. Sebab terkadang kita hanya memandang sesuatu dari satu sisi saja dan melupakan bahwa pasti ada hikmah atau sisi positif yang dapat kita ambil darinya. Mari kita ambil contoh satu hal yang mungkin banyak kita jumpai bahkan kita sendiri sering mengeluhkannya, yakni banyaknya tugas perkuliahan. 

Dengan mengeluhkan banyaknya tugas perkuliahan kita menjadi melupakan bahwa saat ini kita sedang diberikan nikmat yang banyak orang lain impikan, yakni nikmat bisa berkuliah. Masih banyak teman-teman kita di luar sana yang sebenarnya sangat ingin untuk belajar di perguruan tinggi, namun terhalang karena adanya kendala seperti biaya yang kurang memadai.

pexels.com
pexels.com

Penting bagi kita untuk melihat dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan mengeluh. Mengeluh tidak hanya mempengaruhi suasana hati kita sendiri, tetapi juga dapat mempengaruhi orang lain yang ada di sekitar kita. Ketika kita terus-menerus mengeluh, energi negatif tersebut dapat menyebar dan mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain.

Sebaliknya, jika kita dapat mengubah cara berpikir kita agar lebih fokus pada sisi positif dari setiap situasi, kita akan mampu menghadapi permasalahan dengan lebih baik. Ketika kita menghadapi kesulitan, daripada mengeluh, coba kita cari hikmah dan pelajaran yang tersembunyi di dalamnya. Mungkin ada peluang untuk belajar, tumbuh, dan mengembangkan diri dalam menghadapi tantangan tersebut. 

Selain itu, dengan bersyukur dan mengurangi keluhan, kita akan memiliki pandangan yang lebih luas dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan. Kita akan lebih sadar akan nikmat-nikmat kecil yang sering kali kita abaikan. Bahkan dalam momen-momen sulit sekalipun, kita masih dapat menemukan nikmat dan kasih sayang yang Allah berikan kepada kita.

Ditulis oleh Fattah Abdurrohman

Tulisan ini memang saya tulis dalam rangka memenuhi tugas mata perkuliahan Tafsir dan isu-isu kontemporer, namun besar harapan saya semoga juga memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi saya dan para pembaca sekalian.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun