Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada. Buku Solo: 1. Di Bawah Renungan Al-Qur'an (2017). 2. The Good Muslim: Menjadi Muslim Berjiwa Kuat, Berakhlak Dahsyat, Berpribadi Hebat, dan Hidup Bermanfaat (2024). Buku Antologi: 1. IMM di Era Disrupsi: Membaca Kecenderungan Baru Gerakan (2022). 2. Kembali Berjuang (2023). 3. Mumpung Masih Muda: Spesial Quotes About Youth (2023).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salat Zuhur, Jam Dinding, dan CCTV

15 Januari 2025   21:35 Diperbarui: 15 Januari 2025   21:32 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin banyak di antara manusia ingin kembali lagi di waktu muda, untuk memaksimalkan kembali masa mudanya itu sebaik mungkin, tapi apa daya semua itu tak akan kembali lagi. Itulah mengapa pentingnya bagi kita memperhatikan waktu itu, supaya di kemudian hari tidak menjadi orang yang menyesal.

"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-''Ashr/ 103: 1-3)

"Waktu adalah pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik dan benar, maka ia akan memenggal dirimu."

"Barang siapa yang hari ini seperti hari kemarin, ia adalah orang tertipu. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, ia adalah orang tercela."

Ibnu Mas'ud pernah berkata: "Aku tidak pernah menyesali sesuatu, penyesalanku ada pada hari yang telah berlalu, di mana umurku berkurang sedang amalku tidak bertambah."

Itulah dahsyatnya waktu. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Aamiin.

***

Tanganku pun berhenti menulis. Bahan menulisku sepertinya sudah habis. Ketika akan mengakhiri tulisan ini, terpandang pula oleh penglihatanku sorotan kamera CCTV di sudut masjid.

Sekilas CCTV itu mengingatkanku akan sifat Allah SWT Yang Maha Melihat dan Maha Mengawasi. Sesungguhnya manusia itu tidak pernah lepas dari penglihatan dan pengawasan Allah SWT.

Di mana pun kita berada, kita selalu dalam sorotan dan pengawasan-Nya. Oleh sebab itu, jangan berharap Allah SWT akan lengah saat kita melakukan kemaksiatan. Waspadalah! Waspadalah! Dan waspadalah! CCTV Allah SWT selalu mengintai kita!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun