Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sugar Coating = Generasi Baru ABS, "Ijin Pak" Aktualisasinya ?

5 Oktober 2025   08:55 Diperbarui: 5 Oktober 2025   08:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat Antara Pimpinan dan Bawahan yang sehat.... ( Foto : Pexels.com)

"Ijin Pak" akhirnya jadi simbol:

  • Bukan lagi sekadar sopan santun,

  • Tapi ritual wajib untuk menunjukkan posisi diri: saya bawahan, saya bukan siapa-siapa, saya cuma numpang bicara.

Lucunya, semakin panjang sugar coating, biasanya semakin pahit isi sebenarnya.
Kalau pembukaan sudah: "Ijin Pak, mohon maaf sebelumnya, kami sudah berusaha maksimal..."
Maka bisa dipastikan kabar berikutnya bukan laporan kemenangan, tapi berita buruk yang dibungkus manis.

Target: Ukuran Utama atau Topeng Utama?

Perusahaan modern sering bilang: "Target adalah ukuran utama."
Benar, tanpa target kerja jadi abu-abu.
Tapi masalahnya, target sering jadi alasan utama kenapa sugar coating marak.

Kalau angka tidak tercapai, laporan harus tetap terlihat indah.
Maka muncullah jurus-jurus klasik:

  • Grafik dibelokkan sedikit.

  • Kata "minus" diganti "fluktuatif."

  • Dan tentu saja, kalimat pembukanya tetap: "Ijin Pak, dengan segala kerendahan hati, capaian kita sebenarnya bagus, hanya saja..."

Target akhirnya bukan sekadar ukuran kerja, tapi juga jadi topeng yang membuat kebenaran kehilangan hak tampil apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun