"Ijin Pak" akhirnya jadi simbol:
Bukan lagi sekadar sopan santun,
Tapi ritual wajib untuk menunjukkan posisi diri: saya bawahan, saya bukan siapa-siapa, saya cuma numpang bicara.
Lucunya, semakin panjang sugar coating, biasanya semakin pahit isi sebenarnya.
Kalau pembukaan sudah: "Ijin Pak, mohon maaf sebelumnya, kami sudah berusaha maksimal..."
Maka bisa dipastikan kabar berikutnya bukan laporan kemenangan, tapi berita buruk yang dibungkus manis.
Target: Ukuran Utama atau Topeng Utama?
Perusahaan modern sering bilang: "Target adalah ukuran utama."
Benar, tanpa target kerja jadi abu-abu.
Tapi masalahnya, target sering jadi alasan utama kenapa sugar coating marak.
Kalau angka tidak tercapai, laporan harus tetap terlihat indah.
Maka muncullah jurus-jurus klasik:
Grafik dibelokkan sedikit.
Kata "minus" diganti "fluktuatif."
Dan tentu saja, kalimat pembukanya tetap: "Ijin Pak, dengan segala kerendahan hati, capaian kita sebenarnya bagus, hanya saja..."
Target akhirnya bukan sekadar ukuran kerja, tapi juga jadi topeng yang membuat kebenaran kehilangan hak tampil apa adanya.