Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Meja Makan yang Kian Sepi, Anak Anak Tumbuh, Waktu Tak Lagi Utuh

7 Agustus 2025   07:31 Diperbarui: 11 Agustus 2025   14:01 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Makan Bersama Keluarga (Foto: Pexels.com)

Anak-anak tumbuh. Dunia mereka meluas. Si sulung dan si nomor dua sekarang tinggal di luar negeri. Satu untuk melanjutkan pendidikan, satu lagi bekerja dan membangun hidupnya di negeri orang.

Tinggal dua anak yang masih di rumah. Yang satu bekerja di salah satu BUMN---pulang malam, penuh jadwal rapat dan deadline. Akhir pekan? Ya tentu dengan teman atau pacarnya. Yang satu lagi, si bungsu, Zee, masih SMP. Tapi tetap saja, kebersamaan kami di meja makan sudah tak lagi rutin.

Jangankan makan bareng, sekadar ngajak nonton film bersama pun butuh "booking jadwal."
Saya sering bercanda:

"Nunggu anak-anak punya waktu, rasanya seperti antre ketemu menteri."

Kadang Tinggal Berempat, tapi Masih Tak Satu Meja

Kami tinggal berempat, tapi seringkali tetap tak sempat untuk duduk semeja. Masing-masing dengan jadwal dan dunia sendiri.

Zee kadang makan lebih awal karena tugas sekolah atau ingin cepat kembali ke kamarnya. Anak ketiga kami yang bekerja pulang malam, dan tentu punya prioritas sosial yang wajar untuk usianya. Saya tidak keberatan. Tapi tetap saja, meja makan terasa makin sepi.

Istri saya? Ia pun kini sibuk. Bergabung dengan komunitas perempuan, pengajian, arisan, dan tentu saja---kelompok emak-emak zaman now yang eksis dan enerjik. Kadang demi sebuah foto arisan yang estetik, mereka cari tempat makan sampai ke luar negeri. Kalau sudah akrab dengan istri pejabat daerah, bisa minta pengawalan. Dan hasilnya? Tentu muncul di IG dan reels, lengkap dengan caption "healing with bestie."

Saya hanya bisa senyum-senyum sendiri. Kadang malah bengong di dapur, sambil nanya ke diri sendiri:

"Ini siapa yang sebenarnya remaja? Anaknya apa ibunya?"

Rumah Penuh Aktivitas, tapi Tetap Terasa Hampa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun