Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mobil Listrik, Masa Depan yang Masih Sedang Dibentuk

13 Juli 2025   09:48 Diperbarui: 13 Juli 2025   09:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendaraan Furistik  yang masih dipersiapkan dan disempurnakan (foto :Pexels.com)

Mobil listrik telah hadir dan berkembang, tapi belum selesai dibentuk. Ia masih dalam fase transisi teknologi --- antara janji efisiensi dan kenyataan teknis yang belum selalu ramah pengguna. Ia disebut hemat, tapi belum tentu murah. Ia dianggap masa depan, tapi realitas hari ini masih menghadirkan banyak pertanyaan.

Narasi Hemat: Efisien, Tapi Tidak Selesai

Mobil listrik digadang-gadang sebagai kendaraan hemat dan efisien. Secara energi, klaim itu tidak keliru. Dengan biaya pengisian yang bisa hanya seperempat dari konsumsi BBM, mobil listrik menawarkan efisiensi nyata. Terutama jika pengisian dilakukan di rumah dengan tarif listrik malam hari, biaya per kilometer benar-benar menurun drastis.

Namun, efisiensi bahan bakar bukan satu-satunya ukuran "kehematan." Biaya total kepemilikan --- yang mencakup perawatan, suku cadang, daya tahan, dan harga jual kembali --- adalah dimensi yang kerap luput dari pembahasan populer.

Teknologi Baru Tidak Lahir Sempurna

Seperti halnya semua inovasi, mobil listrik datang dengan kelebihan dan kekurangan. Komponen paling mahal, yaitu baterai, masih menjadi "jantung yang sensitif." Usia pakainya terbatas, dan biaya penggantiannya dapat mencapai 30--50% dari harga mobil baru. Jika hal ini terjadi di luar masa garansi, pengguna harus bersiap menghadapi beban finansial besar.

Lebih jauh, sistem mobil listrik bersifat tertutup. Diagnosis kerusakan hanya dapat dilakukan melalui bengkel resmi. Bagi pengguna yang terbiasa mengatasi masalah ringan sendiri atau menggunakan bengkel mandiri, mobil listrik bukan sekadar kendaraan --- tapi perangkat elektronik kompleks yang tidak bisa disentuh sembarangan.

Harga Jual Kembali: Risiko yang Tak Terlihat di Awal

Depresiasi mobil listrik cenderung lebih cepat dibanding kendaraan konvensional. Hal ini dipicu oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat, serta kekhawatiran terhadap kondisi baterai mobil bekas. Dalam dua tahun, mobil listrik bisa kehilangan 30--40% nilainya --- angka yang cukup besar bagi pengguna dengan horizon kepemilikan menengah-pendek.

Kondisi ini membuat mobil listrik hari ini lebih cocok sebagai kendaraan kedua atau pelengkap, bukan satu-satunya kendaraan keluarga.

Hibrid, Solusi Rasional di Tengah Jalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun