Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bank Digital Berebut, Siapa yang Kuat,atau Lari Ke Pinjol ?

2 Mei 2025   15:42 Diperbarui: 2 Mei 2025   15:42 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bank Aplikasi Bank Digital (Foto : Kompas Tekno)

Dulu kita hanya mengenal bank dengan kantor cabang, antrean teller, dan formulir yang harus ditandatangani tiga kali. Kini, kita hidup di era bank digital---semua cukup lewat aplikasi, buka rekening bisa sambil rebahan, transfer antarbank gratis, bahkan bunga tabungan lebih tinggi dari deposito konvensional.

Tapi di tengah derasnya kemunculan bank digital seperti Jago, SeaBank, Neo+, Blu by BCA, hingga Digibank by DBS, ada satu pertanyaan penting:
Siapa yang benar-benar kuat, dan siapa yang hanya bakar uang demi bertahan? Atau jangan-jangan... sebagian mulai berubah arah, jadi 'pinjol terselubung'?

 Transaksi Ritel: Ramai Tapi Tak Selalu Menguntungkan

Bank digital memang menciptakan ekosistem transaksi yang luar biasa aktif. Pembayaran tagihan, top up e-wallet, beli pulsa, kirim uang---semuanya lewat satu aplikasi. Tapi, perlu diingat:
fee dari transaksi-transaksi ini sangat kecil, berkisar antara Rp500 -- Rp1.500 per transaksi.

Kalau pengguna aktifnya jutaan, tetap belum tentu cukup menutup biaya promosi, teknologi, pengembangan aplikasi, hingga biaya SDM. Maka muncul istilah dalam dunia startup: burn rate. Bakar uang untuk akuisisi pengguna, berharap nanti bisa untung... entah kapan.

Jalan Pintas: Lari ke Pinjaman Konsumtif

Inilah celah yang kini banyak dimasuki oleh bank digital: menyalurkan pinjaman tanpa jaminan. Bisa berbentuk:

Kerja sama dengan fintech lending

Pinjaman instan di dalam aplikasi

Fitur "Bayar Nanti" layaknya paylater

Contoh:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun