Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Antara ATM dan Cinta Gubernur, Dari Rapat Saham ke Ruang Gosip

13 April 2025   05:40 Diperbarui: 13 April 2025   05:40 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gosip Ridwal Kamil dan Lisa mariana yang lagi viral (Foto diuanggah dari Tribuntrends.com)

"Awalnya cinta... kemudian iklan. Lalu semua berakhir di KPK."--Penggalan kisah yang tak tercetak di baliho"

Cinta bisa datang dari mana saja. Bisa lewat senyum seorang model majalah dewasa. Bisa pula lewat saldo ratusan miliar yang mengalir dari bank daerah. Tapi jika cinta dan kekuasaan bertemu dalam ruang yang sama---saling tatap tanpa malu---yang lahir bukan romantika, tapi drama. Bukan cinta dalam diam, tapi cinta yang diam-diam dibayar rakyat.

Seperti yang terjadi pada kisah Lisa Mariana dan Ridwan Kamil, yang belakangan jadi sorotan publik. Kisah yang meledak di media, lengkap dengan detail yang tak disangka, hubungan gelap, janji-janji manis.

Tapi menariknya, skandal ini muncul bersamaan dengan sorotan KPK atas kasus dugaan korupsi iklan Bank BJB senilai Rp222 miliar. Nama RK ikut terseret. Rumahnya digeledah. Sepedanya disita. Lalu muncul pertanyaan yang lebih tajam dari peluru gosip ?

Apakah ini cinta yang tersesat, atau strategi distraksi agar rakyat lupa siapa yang mengutak-atik anggaran?

Si Cantik Bernama Bank Daerah

Bayangkan Bank Daerah seperti model majalah dewasa.
Bergincu tipis. Bertabur angka. Tampil anggun di layar presentasi pembangunan daerah.
Tapi di balik tampilannya yang menggoda, ia jadi incaran kekuasaan. Tak hanya dilirik, tapi juga dikendalikan.

Bank daerah---baik Bank Jatim, Bank DKI, maupun Bank BJB---telah menjelma menjadi ladang basah yang bisa dicangkul siapa saja yang punya kuasa sebagai "pemegang saham pengendali."

Gubernur bukan komisaris, memang. Tapi mereka punya suara mutlak dalam RUPS, dalam pemilihan direksi, dalam arah anggaran, dan bahkan bisa mengatur iklan---sekalipun itu untuk kepentingan pribadi yang dibungkus dalam pencitraan publik.

Baca juga: DPR Bukan Buzzer

Skandal Bank Daerah Terkuak. Beberapa Bank, Satu Pola

Bank Jatim kena kredit fiktif Rp569 miliar. Komisi C DPRD Jatim menyarankan penggantian total direksi.
Bank DKI error sistem digital, dan pencairan KJP tertunda. Gubernur langsung mecat Direktur IT.
Bank BJB, paling sensasional. Iklan jumbo ratusan miliar dikucurkan, dan KPK mulai bertanya: "Untuk siapa semua ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun