Maka penting bagi siapa pun yang menolong---apalagi dari posisi kuasa---untuk menjaga integritas niat. Menolong bukan ajang mendekatkan diri secara personal. Bukan pula pintu masuk ke wilayah emosional yang semestinya tidak dilanggar.
Mungkin kita semua perlu jujur, " Jika yang ditolong bukan mahasiswi cantik, bukan karyawan muda berparas rupawan, bukan influencer dengan senyum menawan... apakah kita masih mau membantu? "
Jika jawabannya tidak, maka mungkin kita sedang tidak benar-benar menolong---kita sedang berharap.
Jadi mari kita renungkan :Â
Ketika menonton cerita pendek King Kevin, kita menjadi baper dan terharu.
Ketika menonton film The Equalizer, kita menjadi termotivasi.
Tapi ketika membayar biaya kuliah mahasiswi... bisa jadi malah menjadi rindu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI