Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menu Buka & Sahur, Diet atau Balas Dendam?

12 Maret 2025   13:32 Diperbarui: 12 Maret 2025   15:13 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan Soal Menunya, Puasa Juga Makannya (Dok-Pribadi)

Sementara sahur, yang seharusnya sekadar untuk menjaga energi saat berpuasa, malah berubah menjadi ajang makan besar lagi. Ketakutan lapar di siang hari membuat porsi sahur tidak jauh berbeda dari buka. 

Makan dalam jumlah besar di subuh hari diiringi dengan nasihat khas, "Biar nggak lemes nanti!" Alhasil, bukannya segar, tubuh justru terasa berat dan kantuk menyerang seketika.

Puasa Seharusnya Menahan, Tapi Menu Juga Harus Puasa

Jika benar-benar ingin menjadikan Ramadan sebagai ajang perbaikan pola makan, maka menu buka dan sahur seharusnya juga ikut berpuasa dari segala yang berlebihan. 

Tidak perlu sampai makan seperti pertapa, tapi cukup dengan prinsip secukupnya dan sehat. Makanlah dengan bijak, kurangi makanan bersantan, tinggalkan tepung-tepungan, dan utamakan protein serta serat.

Tidak ada larangan untuk menikmati rendang, gulai, atau kerupuk kuah, tapi mungkin porsinya bisa lebih terkendali. 

Jika tiap hari berbuka dengan makanan penuh lemak, jangan heran jika setelah sebulan puasa, bukannya tubuh lebih ringan, justru timbangan yang makin menjerit kesakitan. Sahur pun cukup sebagai pengisi energi, bukan sebagai persiapan perang melawan rasa lapar.

Nafsu Makan vs Akal Sehat

Pada akhirnya, Ramadan bisa menjadi momen refleksi, termasuk dalam urusan makanan. Jika benar-benar ingin turun berat badan, maka kendalikan diri, kurangi porsi, dan pilih makanan yang lebih sehat. 

Tapi jika tetap memilih menikmati semua menu tanpa batas, ya silakan, asal jangan salahkan timbangan yang makin teriak saat Lebaran nanti.

Hidup memang butuh keseimbangan. Sesekali menikmati rendang dan kerupuk kuah kuning tak ada salahnya, tapi kalau setiap hari sahur dan buka puasa berubah menjadi pesta makanan, maka jangan kaget kalau Lebaran nanti celana baru harus naik satu ukuran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun