Mohon tunggu...
Abdul Wahid
Abdul Wahid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang dan Penulis sejumlah buku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kaum Muda dan Mission Imposible

5 Desember 2021   10:56 Diperbarui: 5 Desember 2021   11:16 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh: abdul Wahid

Pengajar Universitas Islam Malang dan penulis Buku

"Bangunlah, bangkitlah, kesaksian harus diberikan, supaya kebenaran terjaga", demikian petikan sajak si Burung Merak WS Rendra, yang menunjukkan tentang suatu ajakan kepada segenap elemen bangsa agar tetap  menyalakan api atau semangat perjuangan dimana dan dalam keadaan apapun saja.

Dalam sajak itu, kita memang diajak supaya terus berjuang, tidak boleh mengenal kata menyerah, harus ditegakkan dan dikembangkan sikap dan perilaku militant supaya bangunan kehidupan bermasyarakat dan bernegara ini tetap terjaga (terselamatkan) dari potensi berbagai penyakit yang bermaksud mendestruksikannya.

Perjalanan hidup masyarakat dan bangsa ini memang harus butuh dikawal dari kemungkinan terjerumus dalam kematian atau minimal stagnasi di berbagai bidangnya. Apalagi,  kepada segenap komponen bangsa inilah, para pendiri bangsa masyarakat dan bangsa ini meraih era keemasan (golden era).

Tugas besar mengubah wajah bangsa mencapai tataran golden era tidaklah berada di tangan satu dua orang dari golongan tertentu, bukan juga pada satu partai politik, dan komunitas elite saja, tetapi di tangan semua subyek bangsa. Kesemua elemen bangsa mempunyai tanggungjawab untuk mewujudkannya. Masalahnya, benarkah semua elemen bangsa ini berkeinginan kuat meraih golden era?

Salah satu komponen bangsa strategis yang wajib selalu diingatkan adalah kaum muda, khususnya mahasiswa, karena di dalam dirinya ada waktu "sangat" luang untuk rajin mengampanyekan kebenaran, punya ketajaman membaca dan melakukan analisis yang bisa difungsikan menciptakan akselerasi dan progresifitas, atau tersimpan kekuatan untuk melakukan perubahan besar di saat komponen bangsa lain sedang tidak berdaya atau mengidap stagnasi berijtihad-nya.

Anak muda bernama mahasiswa itu telah menunjukkan dan menyejarahkan perubahan yang terbilang "radikal" lewat peristiwa yang terukir emas sebagai babakan baru kehidupan berbangsa yang berwujud era reformasi.

Peristiwa perubahan radikal yang diaktori mahasiswa itu layak distigma dengan istilah yang yang disebut oleh Nurcholis Majid dengan "kemerdekaan kedua".  Perstiwa itu membuktikan, bahwa di tengah multikulturalisme bangsa pun, jika mahasiswa bangkit kesadarannya, sedang menyala idealismenya, dan jiwa kepejuangannya berkobar, maka  apapun bisa terjadi. Apa yang dianggap sebagai misi yang tidak mungkin (mission imposible) dalam bangunan ketatanegaraan Indonesia, bisa  diperbarui berkat gerakan yang ditunjjukkan anak-anak muda bangsa ini.

Ketika tentara, politisi, ulama, dan kekuatan di luar mahasiswa gagal merebut kemerdekaan dari hegemoni rezim sang otoritarian Orde Baru, maka  kaum muda mahasiswa bisa membuat keajaiban sejarah: merotasi perjalanan negeri ini ke era  lain. Keberhasilan ini, menjadi ekspektasi besar bagi rakyat untuk menyaksikan dan merasakan terbentuknya Indonesia yang jaya dalam keadaban dan kemakmurannya.

Sayangnya, pasca "kemerdekaan kedua" berhasil direbut, ada sebagian pribadi-pribadi mahasiswa yang  terjebak dalam euforia yang diproduknya sendiri. Dalam ranah politik misalnya tidak sedikit diantara mereka yang masuk dalam jaringan-jaringan yang bercorak eksklusif, yang merangsang dan menawarkan kemapanan politik pragmatisme dan terkadang permisfisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun