Jika kaum cendekia terus memilih diam, maka ruang-ruang kekuasaan akan terus diisi oleh mereka yang hanya peduli pada kepentingan diri dan kelompok. Dan jika itu terjadi, maka kita semua sedang menuju pada demokrasi tanpa arah, bangsa tanpa visi.
Pertanyaan "kemana peran kaum intelektual?" bukan sekadar retorika. Ini adalah panggilan. Panggilan bagi mereka yang masih percaya bahwa kekuasaan harus dilandasi kebijaksanaan. Bahwa politik bukan tempat melarikan diri, tapi medan perjuangan untuk kebenaran. Jika ruang parlemen hanya diisi oleh pebisnis, maka siapa yang akan menjaga nurani bangsa?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI