Mohon tunggu...
Abdul Marindul
Abdul Marindul Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis yang belajar untuk menulis dan menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Toleransi Hadirkan Shalom

9 Mei 2019   07:16 Diperbarui: 9 Mei 2019   07:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Solusi ketiga adalah penguatan demokrasi dari legislatif. Dalam hal ini partai politik harus mengedukasi warga dengan baik. Parpol harus bersuara ketika ada aksi intoleransi. Parpol harus menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai elemen masyarakat yang mendapatkan posisi.

Mungkin untuk sementara, tiga hal ini saja yang bisa saya sampaikan dalam artikel ini. Kiranya artikel ini bisa membuat Indonesia semakin maju lagi. Besar harapan saya untuk melihat toleransi di Indonesia boleh dijalankan.

Toleransi itu bukan hanya untuk antar umat beragama. Bukan hanya untuk orang agama A dengan agama B.

Tapi toleransi lebih dalam lagi, berbicara untuk intra umat beragama. Artinya, dalam satu agama pun, kita harus bertoleransi. Jadi kalau ada yang puasa, hargai mereka yang tidak puasa, meski sama agama.

Mereka butuh pemasukan juga. Kehidupan tetap berjalan. Realita tetap bergulir. Listrik tetap harus bayar.

Semoga toleransi bisa membawa shalom bagi kita semua.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun