Mohon tunggu...
Abdullah Syarif
Abdullah Syarif Mohon Tunggu... Pegiat Sosial

Mengajar, Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat Pramuka Tetap Menyala di Tengah Kota Industri

14 Agustus 2025   19:01 Diperbarui: 14 Agustus 2025   19:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
semangat pramuka di kota industri

Hari ini, 14 Agustus, Gerakan Pramuka genap berusia 64 tahun. Sebuah usia yang tidak lagi muda, namun justru semakin matang dalam mengemban misi membentuk generasi muda yang berkarakter, tangguh, dan siap mengabdi. Dari Sabang hingga Merauke, api semangat Pramuka terus menyala---bahkan di tempat-tempat yang mungkin tak banyak orang bayangkan: kota-kota industri yang padat dan sibuk.

Di Antara Deru Mesin dan Debu Pabrik

Kota industri seringkali identik dengan pabrik-pabrik besar, lalu lintas padat, dan ritme hidup yang cepat. Namun, di balik kesibukan itu, ada anak-anak muda berseragam cokelat yang tak kenal lelah berlatih, belajar, dan mengabdi.
Lapangan luas mungkin langka, namun kreativitas mereka tak terbatas. Halaman sekolah, taman kota, bahkan area terbuka bekas gudang bisa disulap menjadi tempat latihan tali-temali, pioneering, atau sekadar ruang diskusi tentang nilai-nilai kebersamaan.

Pengabdian yang Tidak Kenal Batas

Pramuka di kota industri tidak hanya sibuk dengan kegiatan internal. Mereka kerap hadir dalam berbagai misi kemanusiaan---mulai dari membantu warga terdampak bencana, menjadi relawan dalam kegiatan donor darah, hingga terjun langsung membersihkan lingkungan. Semua dilakukan tanpa pamrih, hanya bermodal semangat "Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan."

Di tengah lingkungan yang cenderung pragmatis, mereka menjadi pengingat bahwa ada nilai-nilai luhur yang tak ternilai oleh uang: gotong royong, kepedulian, dan kesetiaan pada tanah air.

Menyalakan Api Unggun di Tengah Beton

Gerakan Pramuka selalu identik dengan alam terbuka. Namun di kota industri, "alam" itu mungkin bukan hutan atau gunung, melainkan lorong-lorong perumahan padat, taman-taman kota, atau tepi sungai yang perlu dibersihkan. Api unggun yang mereka nyalakan bukan hanya api fisik saat berkemah, tapi juga api semangat yang mempersatukan dan menghangatkan di tengah kerasnya kehidupan perkotaan.

64 Tahun dan Terus Bergerak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun