Mohon tunggu...
Abdullah Puja
Abdullah Puja Mohon Tunggu... Administrasi - Absolut

Wong Ndeso...\r\nTuhan itu ada dan terasa serta logis..

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hakikat Ibadah Puasa

13 Mei 2018   16:31 Diperbarui: 13 Mei 2018   16:43 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Mengapa Lailatul Qadar adalah klimaks daripada Ibadah kita ?  

Tidak ada lagi suatu bentuk lain anugerahnya yang dijanjikan NYA secara yang real / nyata sangat terasa(bagi yang sering introspeksi diri) selain Lailatul Qadar.  

Secara real dan nyata ialah ketika melaksanakan Puasa setelah 10 hari, seharusnya kita sudah tidak merasa tergoda lagi dengan berbagai macam dan bentuk asupan makanan-minuman yang ada maupun tidak ada(terhidang). Ditambah 10 hari lagi kita sudah tidak lagi   memiliki rasa amarah, iri dengki, kecewa dll, karena secara tidak langsung kita menahan dan mengelolanya.  

Kedua tahap tersebut di atas bisa didapat hanya dengan berpuasa hakekat (Puasa yang betul-betul Puasa)  Setelah 20 hari terlampaui tentunya kita berpuasa dalam keadaan ketentraman tingkat tinggi dan pada saat ketentraman itulah anugerahnya Lailatul Qadar akan datang dan diterima oleh kita.  

Berupa apakah Lailatul Qadar yang dijanjikan tersebut ?  

Anugerah tersebut adalah berupa pembersihan hati dan akal fikir.  Akal fikir dan hati perasaan adalah suatu tempat dimana syethon bekerja, Bekerjanya akal fikir dan hati tersirat dalam sifat pribadi manusia, mindset atau pola pikir kita di dukung dengan hati kita merupakan cikal bakal dari tingkah laku, solah polah yang akan diaplikasikanya dalam setiap sisi berkehidupan, setiap langkah manusia dalam cara menyikapi hidup di dunia ini baik maupun buruk.  

Demikian juga dengan keimanan, kesabaran, ketawakalan dll kita itu, tergantung dari isi pikir dan hati kita.  

Oleh karenanya sangatlah penting hati dan fikir kita itu bersih dan yang benar-benar dapat membersihkan hati dan fikir kita hanya Tuhan Yang Maha Esa yaitu melalui Ibadah Puasa, karna ibadah selain puasa adalah intinya hanya pemeliharaan kebersihan hati dan fikirnya saja.  

Bagaimanakah ketika kita berkehidupan dengan akal fikir dan hati yang bersih ?  

Akankah kita maksiat, KKN, dendam, egois dan kelakuan buruk lainya yang kita akan lakukan ?  

Begitu juga dengan keimanan apakah kita akan bersikap musrik, mengingkari, munafik, suudzhon, dll ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun