Mohon tunggu...
ABDULLAH MUFID MUBARROK
ABDULLAH MUFID MUBARROK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri | Mahasiswa | Pesuluk | Pejalan | Penempuh

Ikhtiar Khidmah Melayani

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Teknologi AI untuk Menunjang Kenyamanan Ibadah

29 Juli 2021   04:10 Diperbarui: 29 Juli 2021   17:47 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ka'bah dan Robot Sanitizier yang merupakan salah satu bentuk kecerdasan buatan/artifisial intelligence (AI). Foto: Reasah Al Haramain

Pandemi yang belum juga mereda, membuat Pemerintah Arab Saudi memutuskan pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 terbatas lagi. Hanya jumlahnya lebih besar dari tahun 2020, yakni sebanyak 60 ribu jamaah haji yang berasal dari warga Arab Saudi dan ekspatriat atau mukimin di Arab Saudi saja. Pendaftarannya secara online dan diseleksi secara ketat memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Inovasi Lahir Menyusul Pandemi

Sebagaimana kalimat di awal tulisan ini, pasti ada hikmah dan manfaat dari setiap peristiwa yang terjadi di muka bumi. Pandemi melahirkan inovasi bagi Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan serangkaian inovasi, terutama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Seiring perkembangan Industry 4.0 dan Society 5.0, inovasinya terdiri dari teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan robot yang mampu melakukan banyak hal untuk melayani dan menunjang kenyamanan jamaah dalam beribadah.

Saudi Press Agency melaporkan, Pemerintah Arab Saudi melalui melalui Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci (Reasah Al Haramain) semakin menggunakan robot untuk sterilisasi, pengendalian epidemi, dan distribusi air Zamzam. Asisten Direktur Urusan Teknis dan Layanan, Mansour Al-Mansoori mengatakan, bahwa kepresidenan sebagai bagian dari rencana pengembangan komprehensifnya tahun 2024 berusaha untuk mengimbangi Visi Kerajaan 2030 dengan penggunaan teknologi modern dan teknologi kecerdasan buatan dalam pelayanan Dua Masjid Suci yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah.

Menurut Al-Mansoori, kecerdasan buatan digunakan dalam mengoperasikan robot di dalam Masjidil Haram sesuai dengan peta yang diprogram melalui Google Map, mencakup semua bagian masjid, termasuk halaman Mataf, Al-Masaa, dan semua fasilitasnya. Dilansir Saudigazette pada Kamis (15/7/2021),  Al-Mansoori menunjukkan bahwa kepresidenan secara aktif mencari manfaat dari inovasi dan teknologi untuk menyediakan layanan kelas dunia dan terbaik. Mulai dari sterilisasi hingga membagikan air zamzam tanpa sentuh.

Robot membersihkan jalur Masjidil Haram.Foto: Saudi Press Agency/via REUTERS 
Robot membersihkan jalur Masjidil Haram.Foto: Saudi Press Agency/via REUTERS 
Salah satu fungsi dari robot yang dioperasikan di Masjidil Haram adalah untuk sterilisasi. Robot khusus menggunakan sistem kontrol yang diprogram melakukan disinfektan pada peta enam tingkat yang terinstal, dengan penyemprotan sterilisasi yang dicampur air mawar pada skala 1,5 meter. Sejumlah robot ditempatkan di area seluas 600 meter dari halaman Masjidil Haram.

Robot tersebut memiliki alat sterilisasi yang menampung lebih dari 23,8 liter, dengan tingkat konsumsi 2 liter per jam. Direktur Urusan Teknis dan Layanan Reasah Al-Haramain, Naif Al-Jahdali menjelaskan, robot disebutnya mampu bekerja selama lima hingga delapan jam tanpa campur tangan manusia. Kemudian ada robot yang ditugaskan membagikan botol air zamzam untuk jamaah. 

Mereka memiliki tiga rak penadah botol agar memudahkan jemaah mengambilnya sendiri tanpa harus repot mengantre. Selama berkeliling kurang lebih 10 menit, robot mendistribusikan 30 botol air zamzam. Seperti robot sterilisasi, ia juga dapat bekerja selama delapan jam tanpa campur tangan manusia.

Robot distribusi botol air zamzam.Foto: AFP
Robot distribusi botol air zamzam.Foto: AFP

Inovasi berikutnya yang diperkenalkan Arab Saudi pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 adalah kartu haji elektronik. Kartu ini memungkinkan jamaah mengakses ke sejumlah situs keagamaan, akomodasi, hingga kebutuhan transportasi tanpa harus kontak fisik. Kartu yang terbuat dari plastik ini tersedia dalam warna hijau, merah, kuning, dan biru. Masing-masing warna menyesuaikan tanda di tanah yang memandu jemaah melalui berbagai tahapan haji.

Setiap kartu tersebut berisi informasi dasar para jamaah. Datanya terdiri dari nomor registrasi, detail lokasi akomodasinya, nomor ponsel, hingga nomor ID pemandunya. Muhammad Shofi AW (38), salah satu jamaah ibadah haji 2021 asal Indonesia, merasa terbantu dengan kehadiran teknologi baru di ibadah haji tahun ini. Berkat inovasi ini, ia tak lagi khawatir kehilangan jejak keluarga dan temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun