Mohon tunggu...
Abdul Ghonie
Abdul Ghonie Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Antara Cinta dan Iman

30 Maret 2019   00:57 Diperbarui: 30 Maret 2019   12:45 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta adalah rasa suka atau sayang dan iman adalah keyakinan. Persamaan antara cinta dan iman adalah sama-sama tidak bisa dibuktikan, karena pembuktiannya hanya bisa dilihat dari hati. Dan perbedaan antara cinta dan iman adalah orang yang cinta belum tentu beriman, sedangkan orang yang beriman pasti cinta.


Orang yang cinta dengan Allah dan Rosul-Nya belum tentu dia beriman dengan Keduanya. Tapi orang yang beriman dengan Allah dan Rosul-Nya sudah pasti ia cinta dengan Keduanya. Maka kita harus beriman kepada Allah dan Rosul-Nya agar bisa mendapatkan cinta kita kepada Keduanya. Beriman itu tidak semudah yang dibayangakan, karena yang kita imani ini adalah sesuatu yang belum dzohir atau nampak. Rosulullah memberikan cara agar kita bisa mendapatkan manisnya iman:

Artinya: "(Ada) tiga hal yang barang siapa memilikinya di dalam dirinya, maka ia akan menemukan manisnya iman (yaitu): Allah dan Rosul-Nya lebih ia cintai daripada selain Keduanya, ia mencintai sesorang yang ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan ia merasa benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia merasa benci jika ia dilemparkan ke dalam Neraka".


Dengan kita cinta kepada Allah dan Rosul-Nya, maka kita akan mendapatkan manisnya iman. Jika kita cinta dengan Keduanya, maka sering-seringlah kita menyebut nama-Nya. Seperti yang dikatakan Ulama:

Artinya: "Barang siapa yang cinta dengan sesuatu, pasti dia akan banyak menyebutnya".

Dengan kita berdzikir kepada Allah dan bersholawat kepada Rosul-Nya, maka kita sudah bisa membuktikan rasa cinta kita kepada Keduanya. Tapi jika kita masih melanggar apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rosul-Nya, berarti itu belum bisa dinamakan dengan cinta. Karena cinta, dia akan menurut apa yang diperintahkan oleh orang yang ia cintai. Seperti yang dikatakan didalam syair:

Artinya: "Sesungguhnya orang yang cinta itu pasti akan taat dengan orang yang ia cintai".


Sudahkah kita menyebut nama Allah dan Rosul-Nya?. Sudahkah kita mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Keduanya?. Jika belum mari kita kerjakan mulai sekarang. Tidak ada bayaran untuk kita melakukan semua itu dan tidak akan sia-sia jika kita melakukan itu. Karena semua kebaikan yang kita lakukan itu akan menjadi pahala buat kita, dan Allah tidak akan rugi jika kita tidak melakukan itu.


Cintailah Allah dan Rosul-Nya melebihi cinta kita kepada selain Keduanya. Walaupun kita cinta dengan yang lain, maka cintailah dia karena Allah. Allah yang memberikan kita cinta, jodoh, dan hati. Karena akan rugi jika mencintai yang lain lebih dari kecintaannya kepada Allah dan Rosul-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun