Mohon tunggu...
Aziz Baskoro Abas
Aziz Baskoro Abas Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Nulis

Doyan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Oposisi Menangkan Strategi Komunikasi Jelang Pilpres 2019

21 September 2018   16:14 Diperbarui: 21 September 2018   17:21 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : deviantart.com

Pemilihan presiden masih setahun lagi, namun peluru demi peluru penyerangan antar kubu sudah diluncurkan. Baik dari kubu petahana maupun kubu oposisi. Peluru itu adalah :

Tagar 2019 ganti presiden

Gue meyakini mayoritas orang yang melek soal media sosial mengetahui tagar ini. Entah siapa yang pertama kali menggaungkan tagar ini, yang jelas tagar ini secara eksplisit dijadikan peluru ampuh dan dieksploitasi besar-besaran oleh kubu oposisi dengan membuat tagar itu menjadi masif.

Lantas, reaksi pertama kubu petahana adalah 1)tagar Dia Sibuk Kerja 2)tagar 2019 Jokowi 2 periode. Dua tagar diluncurkan demi melawan tagar 2019 ganti presiden.

Bukan hanya itu saja, reaksi kubu petahana juga menganggap bahwa gerakan 2019 ganti presiden adalah makar. Lewat juru bicara istana, beliau menyatakan gerakan tersebut merupakan makar. Karena beliau menafsirkan bahwa 2019 ganti presiden berarti pukul 00.00 tanggal 1 Januari 2019 mengganti presiden, dan itu adalah tindakan makar.

Baca : Gerakan 2019 ganti presiden adalah makar

Sandiaga Uno dan Emak-Emak

Sandiaga Uno yang merupakan calon wakil presiden dari kubu oposisi, sering kali menyebut kata 'emak-emak' dengan maksud bahwa kaum ibu-ibu sering kali merintih karena mahalnya harga kebutuhan pokok.

Peluru yang diluncurkan kubu oposisi lewat Sandi merupakan serangan sederhana, karena esensi dari peluru tersebut menyasar pada tingginya harga kebutuhan pokok. Namun, pengemasan dengan diksi 'emak-emak' membuat serangan tersebut terlihat ebih variatif.

Baca : Antara Sandi dan Emak-emak

Lantas, reaksi kubu petahana menangkal serangan kubu oposisi adalah menguji argumen Sandi dengan cara belanja dipasar dengan nominal Rp. 100.000 dapat apa?

Video : 100.000 dapat apa?

Video 2 :100.000 dapat apa?

2030 Indonesia Bubar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun