Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Sepucuk Cerita "Pasar Roma" Kota Malang

28 November 2020   07:24 Diperbarui: 1 Desember 2020   03:30 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit foto: artificialphotography via unsplash edit pribadi 

Kedua, pasang mata dengan waspada, cek kondisi barang dengan teliti dan hati-hati

Kadang barang bekas tidak sempurna. Walau ada yang seperti baru, tapi itu seribu banding satu. Kita harus teliti, bila kita melihat ada kecacatan dalam pakaian atau barang tersebut yang sangat parah maka lebih baik tak perlu dibeli. 

Akan tetapi jika cacatnya dalam batas wajar, tidak masalah. Namanya juga barang bekas, kalau mau sempurna ya kita beli barang baru. Perhatikan noda, tag, dan detail-detail barang tersebut. Jika ada kekurangan, biasanya harga juga ikut turun.

Ketiga, kita harus pintar tawar menawar dan fokus
Konon kata ibu saya, tawar menawar adalah seni dalam jual-beli. Jangan lupa, kita bisa menawar pakaian bekas ini jika dirasa terlalu mahal atau jika kita beli dalam jumlah banyak bisa meminta diskon. 

Intinya tawar menawar ini dilakukan dengan santai, santun dan tidak terburu-buru. Jangan sampai juga kita menawar dengan harga yang tak masuk akal. 

Sesuaikan tawaran harga kita dengan kondisi barang yang ada. Dan kita juga harus fokus dalam satu pedagang dulu, jangan loncat-loncat ke tempat lain. Cari barang yang kita butuhkan, jika tak ada yang sesuai maka baru beralih ke toko lainnya.

Kredit foto: Farchanoorrachman via eveneer
Kredit foto: Farchanoorrachman via eveneer

Dalam membeli barang bekas tak cukup pintar memilih dan menawar. Kita juga harus mengerti, bahwa setiap barang bekas telah mengalami banyak sentuhan yang kita tak tahu secara pasti. 

Maka ketika kita membeli barang bekas, semisal jaket, jangan lupa saat ingin membeli membawa hand gel atau tisu basah untuk membersihkan tangan kita dari bakteri. 

Setelah barang itu terbeli jangan langsung dipakai, tapi cuci dulu sampai bersih dan steril serta jangan lupa untuk di setrika saat ingin menggunakannya.

"Mengacu pada penelitian terbaru, industri fesyen menghasilkan emisi gas lebih merusak dibanding gabungan industri pelayaran dan penerbangan. Jumlah limbah dari aktivitas pembuatan baju, celana, hingga sepatu di seluruh dunia semakin meningkat, seiring dengan makin banyaknya juga air bersih terbuang demi mengikuti tren fesyen." --- Sarah Sax, Vice News

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun