Mohon tunggu...
Abdul Ghofur
Abdul Ghofur Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penelusur jalan kehidupan, masih mencari makna dan hakikat hidup yang sejati.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dana Desa dan Kemaslahatan Masyarakat

5 Maret 2018   22:13 Diperbarui: 5 Maret 2018   23:29 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan modal Rp 35 juta yang berasal dari dana desa, BUMDes ini menjadi penyalur subsidi pemerintah seperti beras, gas LPG, gula, dan bawang merah. Di desa Suwatu, Kabupaten Sragen, tempat penulis berasal, dana desa juga diprioritaskan untuk pembangunan BUMDes yang bergerak pada bidang jasa sewa menyewa ruko yang nantinya hasil dari sewa akan digunakan untuk pengembangan ekonomi masyarakat desa.

Ketiga, pembuatan embung desa, embung adalah suatu cekungan yang berfungsi untuk menampung air hujan. Air hujan tersebut dimanfaatkan sebagai sarana irigasi pertanian desa ketika terjadi musim kemarau. 

Embung juga berfungsi untuk peningkatan kualitas air yang ada di sungai atau danau. Sebagai negara agraris, sektor pertanian menjadi garda terdepan dalam menunjang ketersediaan pangan nasional masyarakat Indonesia. Melalui prioritas pembuatan embung ini diharapkan desa mampu panen hingga 2-3 kali/pertahun sehingga mampu meningkatkan produktivitas hasil panen dan mengangkat pendapatan dan pertumbuhan perekonomian desa.

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah yang telah memprioritaskan dana desa untuk empat program prioritas yang salah satunya pembuatan embung. Tak tanggung-tanggung Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan sebanyak 326 embung di kabupaten tersebut, ditandai dengan penandatanganan batu prasasti di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang (4/10/2017). Sedangkan di Kabupaten Padang Pariaman dibangun embung yang memiliki luasan area sekitar 2,5 hektar dan mengaliri hingga tiga kecamatan. 

Lahan sawah yang dialiri oleh air yang berasal dari embung Toboh Gadang tersebut cukup luas yakni sekitar 800 hektar. Bukan hanya untuk mengairi sawah saja, embung juga direncanakan akan menjadi destinasi wisata dan sarana olahraga (kemendesa.go.id). Sehingga keberadaan embung menjadi multi fungsi yang intinya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian desa.

Keempat, pembuatan Sarana Olahraga Desa (Raga Desa). Sudah sangat populer semboyan dalam bahasa Latin men sanna in corpore sanno yang artinya kurang lebih di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. 

Juga dalam lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya terdapat bait yang berbunyi bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, artinya menekankan adanya keseimbangan pembangunan jiwa dan raga/badan, rohani dan jasmani. Sehingga aktivitas badan/jasmani (baca: olahraga) merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjang kegiatan sehari-hari, karena dengan tubuh yang sehat pekerjaan akan mampu terselesaikan dengan optimal.

Adapun pembangunan sarana olahraga desa, seperti pembangunan lapangan, penyediaan alat olahraga, dan lainnya salah satunya bertujuan untuk memberikan fasilitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan olahraga. 

Selain itu juga bertujuan menjadi ajang tempat berkumpulnya masyarakat desa, menciptakan keramaian, yang kemudian meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat desa. Keramaian dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berdagang, adanya masyarakat yang berdagang di sekitar fasilitas olahraga tersebut pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi desa. Juga hal yang terpenting dari pembangunan Raga Desa adalah sarana regenerasi atlet handal dan diikhtiarkan akan mampu lahir atlet-atlet terbaik Indonesia di masa mendatang yang berasal dari desa.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa dana desa terbukti memiliki asas usefulness yang tinggi melalui program prioritas maupun non prioritas. Secara kauntitatif keberhasilan tersebut dapat dilihat pada sektor pembangunan fisik dan program peningkatan kualitas hidup. 

Keberhasilan program pembangunan fisik yang telah terwujud dari program yang berjalan di 74.910 desa se-Indonesia dalam kurun waktu 2015, 2016, dan 2017 antara lain: a) jalan desa sepanjang 121.709 Kilometer, b) mendirikan 1.960 jembatan, c) mendirikan pasar desa sebanyak 5.220, d) BUMDes sebanyak 21.811, e) tambatan perahu sebanyak 5.116 unit di berbagai desa pinggir laut dan sungai, f) embung desa sebanyak 2.047 unit, g) sarana irigasi sebanyak 41.379 unit, dan h) menciptakan sarana olah raga sebanyak 2.366 unit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun