Mohon tunggu...
Abd Rahmat
Abd Rahmat Mohon Tunggu... Freelancer - Tinggal di Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan. Pernah Belajar di UIN Alauddin Makassar.

Di bawah kolong langit, semua setara.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Catatan: pandemi, larangan mudik dan cinta

10 Mei 2021   14:28 Diperbarui: 10 Mei 2021   21:43 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua itu kebiasaan di hari raya yang tentu membuat saya sedih tanpa bisa berbuat banyak. Sebagai anak pertama saya membayangkan ibu saya betapa sedihnya karena tahun ini saya tidak bisa pulang. Ibu saya sedih dan saya tahu itu karena dipertengahan puasa ia menelfonku dan menanyakan kapan saya pulang. Sontak saya memberi jawaban yang tidak pasti karena saya sudah tahu bahwa pemerintah kembali melarang mudik lebaran tahun ini. Saya mendengar suara ibu yang parau sebagai tanda kesedihannya, lalu telfon diambil oleh adikku yang pertanyaannya juga sama. Saya bercerita lepas dan bercanda seperti biasa.

Saya tidak tahu mengapa saya menulis ini dan ingin dibaca oleh orang lain, jujur saya tidak biasa bercerita soal keluarga dan kehidupanku. Tetapi dalam hati kecil  ada keinginan untuk menulis ini sebagai bentuk kecintaanku kepada ibu, adikku dan keluarga di kampung dan menyampaikan kepada mereka saya rindu, ingin pulang dan berkumpul  merayakan hari raya bersama-sama.

Soal larangan mudik lebaran selalu saja ada yang bangsat untuk kita tidak bisa percaya dan selalu ada alasan-alasan lain yang membuat kita berarti. Buat dirimu baik. Percaya bahwa kamu penting dan kamu layak untuk dicintai. Karena selalu ada harapan-harapan yang membuatmu terus hidup.

Semoga pandemi cepat berlalu dan kita kembali menjalani kehidupan  dengan normal.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun