Pagi ini, Minggu 8 Juni 2025, saat membuka beranda facebook saya, terlintas berita wafatnya Professor Anthony Reid (1939-2025), Begawan Sejarah Asia Tenggara yang paling saya kagumi.
Anthony John Stanhope Reid lahir di Wellington, New Zealand, pada tahun 1939. Memperoleh gelar sarjana muda dalam bidang sejarah dan ekonomi di Victoria University of Wellington (1960) dan gelar MA dalam bidang sejarah dari universitas yang sama pada tahun 1961. Kemudian, gelar Ph.D dalam bidang sejarah di Cambridge University tahun 1965.Â
Perkenalan saya dengan sejarawan ini terjadi secara tidak langsung melalui dua karya monumentalnya tentang Asia Tenggara berjudul Asia Tenggara Kurun Niaga 1450-1680 sebanyak 2 jilid.
Buku ini ditulis dengan pendekatan struktural yang diperkenalkan oleh kelompok sejarawan di Prancis atau Mazhab Annales yang dirintis oleh Lucien Febfre dan March Bloch. Reid banyak terpengaruh oleh pemikiran generasi kedua dari mazhab tersebut, khususnya Fernand Braudel.
Jilid pertama bertajuk Tanah di Bawah Angin, yang lebih memfokuskan pada penjelasan mengenai lingkungan geografis, kebudayaan material, dan pengaturan masyarakat Asia Tenggara.
Jilid kedua bertajuk Dari ekspansi hingga krisis: Jaringan Perdagangan Global, Pada bagian ini, Reid menjelaskan tentang zaman perdagangan (the age of commerce) dan lahirnya kota-kota dagang, yang disertasi revolusi agama (Islam dan Kristen), kemudian masalah-masalah yang dihadapi negara-negara absolut dan terakhir mengenai asal-usul kemiskinan di Asia Tenggara. Â Â
Buku keduanya yang saya baca adalah Sejarah Modern awal Asia Tenggara yang merupakan Kumpulan tulisannya di berbagai jurnal internasional bereputasi. Dalam hal tertentu, karya ini masih terpaut dengan dua jilid karya pertama di atas.
Dua judul buku tersebut menjadi bahan bacaan utama saat mempelajari, mengajarkan, dan menulis tentang Sejarah Maritim, Sejarah Ekonomi Maritim, Sejarah Islam Indonesia, Sejarah Asia Tenggara, Sejarah Kawasan Timur Indonesia.