Abdon Sambom Mahasiswa USTJ Diminta Kepada  berdinatus Setu
Plt kepala Biro Humas kemKominfo, RI
Pemblokiran data  Layanan Dan Telekomumikasi Di Papua Dan Papua Barat Segera  Aktifkan  kembali Normal.Â
Jayapura,Kompasiana.com
DEMONSTRASI-Suasana demonstrasi dengan bakar ban rumah Bendera Merah Putih yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Papua di Papua dan Papua Barat pada hari , Jumat  18 Agustus 2019. Tak Gubris, Mogok aktivitas Pemerintah Dan Mahasiswa Dan Masyarakat Di Papua Karena blokir Network error di Papua dan Papua Barat.
Pernyataan pers Kominfo, RI
Rabu 21 Agustus 2019
Pemblokiran data Di Papua dan Papua Barat untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan data ketertiban Di Papua  dan Sekitarnya, Setelah berkordinasi dengan aparat penegak Hukum Dan instansi terkait, kementerian komunikasi dan Informasi RI memutuskan untuk melakukan Pemblokiran sebentara Layanan data terkomunikasi mulai, Rabu 21/08/2019 hingga Suasana tanah Papua kembali kondusif dan normal.
Disampaikan oleh berdinatus Setu
Plt kepala Biro Humas kemKominfo, RI
Akan tetapi kami Mahasiswa diminta Kepada" berdinatus Setu
Plt kepala Biro Humas kemKominfo, RI
Bahwa Segera kasih aktifkan Pemblokiran data Layanan Dan telekomumikasi Baru Pekan 2 hari lalu Telah dilakukan Pemblokiran data Layanan telekomumikasi sehingga mogok aktivitas Pemerintah Dan Mahasiswa serta masyarakat di Papua dan Papua Barat.
JAYAPURA-kompasiana.com Abdon Sambom salah Satu mahasiswa USTJ kekecewaan dengan "segudang" dinamika politik yang terjadi di seputar Papua dan Papua Barat , dan sangat merugikan mahasiswa dan Pemerintah selama dua hari ini Pemblokiran data Jaringan mahasiswa Pemerintah Dan Masyarakat Mogok Aktivitas Kerja online melalui media kembali melaksanakan aksi jilid II untuk menuntut sebuah Hak politik Di berbagai provinsi kabupaten Dan kota Mahasiswa aksi terus menerus dilakukan berhari-hari  tersebut.
Bahkan, mahasiswa tetap mengancam mogok hingga pihak aparat kepolisian terus Dilakukan ancaman kepada mahasiswa dan rakyat Papua.
Belum menghadirkan para aktor-aktor Perjuang Politik Papua untuk hadir dan menjawab apa yang menjadi tuntutan dari para mahasiswa di Papua.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di berbagai Uversitas yang ada di setiap Provinsi Kabupaten Dan Kota di Papua dan Papua Barat mengungkapkan, aksi jilid II ini menjadi penentu untuk keberlangsungan hak politik , bila Internasional menanggapi dengan serius.
"(kemarin,), sikap Mahasiswa jelas. Kami sedang bakar ban dan palang jalan pagar rumah  dan tidak ada aktivitas kuliah sampai hak politik Kita mencapai Kamis Saat demo di Timika Oleh para pendemo mengklaim kamis 22/08/2019
Mahasiswa Dikatakan, mogok aktivitas Pemerintah Mahasiswa Dan Masyarakat di Papua dan Papua Barat akan berjalan selama 1 bulan, mulai hari ini (jumat,), 18 Agustus 2019 hingga bulan depan  Dengan  tuntutan mahasiswa dan rakyat Papua harus dijawab Oleh PBB Internasional yang harus dijawab oleh Michael. "Aksi mogok ini kan sudah disepakati bersama dengan pihak Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat serta rakyat Papua karena kemauan harus terjawab dari komisariat umum PBB Internasional Abdon Sambom mengklaim,"