Mohon tunggu...
Abdi Parasian Simamora
Abdi Parasian Simamora Mohon Tunggu... Lainnya - STAR XIX 2023

Write for eternality (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Urgensi Mendalami People Come & Go

19 April 2023   20:35 Diperbarui: 19 April 2023   20:49 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Pantai di Kotaku (Tapanuli tengah & Sibolga) Sumber : dok.pribadi

Ujung Pertemuan


Bersamamu hanya hitungan bulan namun meninggalkan kisah hingga kini. Dalam timeline perjalanan, tak menyangka bahwa kita akan pernah menemu dan bersama. Sengaja mungkin semesta ingin mengajari kita makna kebersamaan walau hanya sementara. Mengunjungi beberapa tempat terbaik dengan bermodalkan nekat menjadi salah satu takjubku bersamamu. Dilandasi dengan usaha dan meyakinkan orangtua untuk ikut wisata ke kotaku. Betapa cerdiknya dirimu meminta izin ke orangtua untuk pergi bersama teman sekampusmu ke Samosir, sedangkan kenyataannya kamu bergegas ke Sibolga, kota dengan sejuta pesona itu.


Waktu memang kala itu berpihak untuk kita. Ada kesempatan menghabiskan waktu bersama berlibur. Walau dengan minim budget namun sudah memberikan keceriaan. Tak bisa dipungkiri memang untung ada saweran dari mama, kala aku berkabar akan balik ke Sibolga menghabiskan waktu libur Idul Fitri. Aku menyadarinya bahwa itu juga sebagian rejekimu. Menjajaki beberapa keindahan kota Sibolga mulai dari pantai hingga bukit dari Tapanuli Tengah hingga Sibolga. Kuingat dalam ceritamu kemarin bahwa sang puan masih sangat jarang berkunjung ke pantai. Sampai saat itu masih terhitung dengan jari.


Kuajak menyusuri jalanan Tapanuli Tengah hingga tiba di tujuan pantai Pia Hotel Pandan. Segera bergegas masuk ke kawasan pantai. Menilik ponsel dan mengabadikan dengan kamera perjalanan dua anak manusia. Sang puan mengambil beberapa picture dan video, serta mengajakku berswafoto sebagai kenangan di galeri. Serasa puas mengitari sepanjang pantai, kami istirahat menikmati santapan di bawah pohon. Langsung dengan memesan dua buah kelapa muda ditemani dengan kentang goreng hangat. Sambil menunggu kami memulai cerita ringan yang disajikan sebagai teman perjalanan.


Ada banyak harapan ketika kita sedang bercerita kala itu. Terucap dengan jelas bahwa kau tak ingin yang terakhir kali mengunjungi kota ini. Sangat indah pesonanya dan kagum kau memandanginya. Berbeda dengan di tempatmu, ini sudah seperti surga imbuhmu kala itu. Melempar senyum dan aku hanya mendengar ucapanmu dan dalam hati mengaminkan harapanmu.


Sebentar sang pelayan menghampiri membawakan pesanan kita. Langsung saja kuteguk dengan pipet dan mengorek daging buah dari kelapanya. Haus setelah mengitari pantainya dan juga mendengar celotehanmu. Begitu juga sang puan langsung menghardik pipet dan betul-betul menikmati segarnya air kelapa muda. Obrolan demi obrolan pun menjadi teman yang menghiasi waktu sore kita. Di kejauhan kulihat temanku dari Siantar yang berkunjung ke Pandan, dan dia menyalamiku dan langsung kulempar senyum untuk kaka dan keluarganya. Dan luput juga dalam pandangan seorang dosenku beserta dengan keluarganya sedang tamasya di daerahku.

Betapa Sibolga Tapanuli Tengah memang memiliki potensi wisata yang sangat besar. Bagaimana tidak di sepanjang kota dan daerahnya sudah tersaji keindahan lautan luas ditambahi dengan fasilitas dan aneka olahan seafood yang sangat enak. Dengan bermodalkan puluh ribuan, sudah bisa menikmatinya, hitung-hitung berbagi rejeki dengan pedagang di sekitar pantai.

Aku juga sangat bersyukur kala itu, berhasil membawamu ke kotaku menikmati keindahannya. Tak hanya wacana ketika kita telponan di sepanjang malam saat kita masih disibukkan dengan perkuliahan di Kota Medan. Dan membawamu kembali ke kotamu tanpa kekurangan apapun, kita berhasil melampauinya. Walau hanya itu momen yang bisa tercipta denganmu saat kita masih bersama, itu sudah sangat berharga.

Di sisa-sisa kebersamaan kalau dikala aku flashback waktu, ternyata tak berselang lama kita diambang perpisahan. Betapa kesulitan-kesulitan menimpaku, dengan tak rela membantuku kau memilih pergi. Berat memang kala aku memilih memikulnya sendiri, namun seutuhnya juga aku sudah tak memiliki siapapun untuk bercerita. 

Awalnya memang sangat berat, karena secara sepihak sang puan menentukannya sendiri. Di ujung pertemuan yang tak pernah tercipta, kita sebenar-benarnya sudah menjadi orang asing. Terimakasih atas kepalsuan romansa, aku mengukir namamu di tempat tertinggi Sibayak Mt, agar betapa dengan kesulitan kau menemukan orang yang benar-benar tulus mencinta.

1 Tahun Masa Indah, Sarudik 19 April 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun