Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melihat Motif Yusril dan Ahok Mengikuti Pilgub DKI 2017

14 Maret 2016   07:36 Diperbarui: 14 Maret 2016   07:48 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                  [caption caption="Sumber foto: Sharia.co.id"]                                                                                 [/caption]

Salah satu pertimbangan penting yang harus dilakukan oleh rakyat ketika memilih seseorang untuk mejadi pemimpin mereka adalah mencermati apa yang menjadi motif dari orang tsb ketika mencalonkan dirinya untuk menjadi pemimpin di suatu daerah.

Demikian juga ketika warga DKI Jakarta memilih seseorang untuk menjadi Gubernurnya pada Pilgub DKI 2017. Mereka harus mencermati dengan seksama apa yang menjadi motif para bakal cagub DKI ketika mereka berniat menjadi Gubernur DKI.

Oleh karena itu motif para bakal cagub DKI periode tahun 2017 - 2022, terutama yang namanya paling popular seperti Yusril dan Ahok sangat perlu dicermati oleh warga DKI yang memiliki hak pilih. Apakah motif mereka lebih menonjol pada ambisi mengejar jabatan, ataukah lebih menonjol pada niat yang tulus untuk memberikan pengabdian kepada warga DKI.

@Melihat Kapasitas dan Motif Yusril@

Kapasitas Yusril untuk mencalonkan diri sebagai cagub DKI 2017 sudah tentu tidak perlu diragukan lagi. Yusril adalah salah satu putra terbaik bangsa ini. Nama besarnya begitu menonjol terutama sebagai ahli hukum tata Negara dan pengacara yang sering sukses dalam memenangkan perkara sekalipun lawannya di pengadilan adalah pejabat tinggi Negara.


Yusril juga sukses menduduki jabatan menteri lebih dari satu kali. Lebih dari itu Yusril sudah exist sejak masa pemerintahan orde baru. Konon kabarnya pidato yang ‘dibacaken’ Presiden Soeharto itu ‘ditulisken’ oleh Yusril.
Singkatnya dari segi kapasitas, Yusril tidak perlu diragukan lagi. Apalagi sekarang ini, dia bisa diibaratkan sebagai petinju kelas berat yang turun kelas menjadi petinju kelas berat ringan. Sebagai mantan menteri sekarang turun kelas menjadi bakal cagub DKI 2017. Sekali lagi, tentunya kapasitasnya tak perlu diragukan lagi.

Yusril merasa percaya diri karena dia menclaim sudah ada 6 partai politik yang mendukungnya yaitu: PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, dan PKS. Sehubungan dengan hal tsb Ketua DPW PPP Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung menegaskan partainya siap memberi dukungan, bila Yusril mau didukung.

Mengenai Pilgub DKI 2017, Yusril mengatakan: "Kalau ada pertarungan satu lawan satu, saya kira akan sangat menarik. Paling tidak persis seperti Pilpres, Pak Prabowo dan Pak Jokowi," ucap Yusril di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu,6/2/2016 (liputan6.com).

Yusril optimistis akan keluar sebagai pemenang dan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia merasa dukungan terhadap dirinya sudah cukup untuk mengalahkan Ahok. Lebih lanjut Yusril mengeluarkan pernyataan yang bisa mencerminkan apa sebenarnya yang menjadi motif dirinya ikut Pilgub DKI 2107. Pernyatan Yusril tsb adalah sbb:

"Saya mau maju dalam Pilpres 2019. Tapi kalau harus didahului dengan pemilihan Gubernur DKI, ya tidak apa-apa." (liputan6.com:6/2/2016)

Pernyataan Yusril di atas sudah jelas dan terang benderang mencerminkan apa yang menjadi motif dirinya mencalonkan diri sebagai gubernur DKI yaitu ia mau mencalonkan diri sebagai capres di Pilpres 2019. Pilgub DKI 2017 hanya akan dijadikan batu loncatan menuju pencalonan dirinya sebagai capres di Pilpres 2019.

Motif Yusril tsb perlu dicermati dan dijadikan bahan pertimbangan oleh warga DKI untuk memilih Yusril pada Pilgub 2017. Maukah Warga DKI memilih Yusril sebagai Gubernur DKI dengan niat hanya untuk menggunakan jabatan tsb sebagai batu loncatan menuju Pilpres 2019 ?

@Melihat Kapasitas dan Motif Ahok@

Kapasitas Ahok sebagai bakal cagub DKI 2017 juga tidak perlu diragukan lagi. Lebih dari Yusril, sebagai bakal cagub DKI petahana, Ahok bahkan sudah membuktikan dirinya mampu menjadi Gubernur DKI melalui karya nyata dan kinerjanya sebagai Gubernur DKI sampai saat ini.

Kemungkinan Ahok untuk bisa memenangkan Pilgub 2017 pun bisa dilihat dari hasil survey yang menggambarkan elektabilitas Ahok yang masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tokoh sekelas Ridwan Kamil (wali kota Bandung) dan Tri Rismaharini (wali kota Surabaya).

Hasil survei PDB (Pusat Data Bersatu) menyebutkan, posisi teratas ditempati Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan prosentase 35,8 persen. Di posisi kedua ditempati oleh Tri Rismaharini sebanyak 18,5 persen dan terakhir Ridwan Kamil yang hanya mendapat 11,1 persen.

Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Alfan Alfian dalam sebuah diskusi Survei PDB di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (26/6/2015) Mengatakan: "Figur Ahok punya dua sisi penilaian, seperti mata uang. Di satu sisi ada karakter yang dinilai kurang pas tapi di sisi lain banyak yang suka juga."

Lebih jauh Alfan mengatakan: “Ahok merupakan sosok yang elektabilitasnya paling tinggi. Belum ada tokoh yang mampu mengalahkan elektabilitas mantan Bupati Belitung Timur itu. Prosentase Ahok tinggi karena dia dianggap sebagai seorang pemimpin unconventional leader. Selain itu, pemberitaan media massa menempatkan Ahok sebagai tokoh yang protagonis dan populer.

Sementara itu juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menjelaskan partainya tidak ingin memajukan calon yang hanya menjadi bahan lucu-lucuan bagi seluruh masyarakat DKI Jakarta. Saat ini, kata Ruhut, popularitas dan elektabilitas Gubernur Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) tidak tertandingi (republika.co.id:1-3-2016).

Ruhut yang mengaku sebagai 'kawan Ahok' akan mendukung Ahok untuk kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, sikapnya mendukung Ahok ini diakui belum menjadi sikap resmi partai. Demokrat masih terbuka untuk berdialog dengan seluruh calon Gubernur DKI.

Sekarang marilah kita melihat apa yang menjadi motif Ahok untuk mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur di Pilgub DKI 2017. Di saat para bakal cagub sibuk tebar pesona di berbagai media cetak dan elektronik, Ahok mengatakan belum mau memusingkan strategi dalam menghadapi Pilkada DKI 2017. Saat ini dia ingin bekerja dengan baik agar saat selesai masa jabatan nanti ada yang bisa dikenang oleh warga Jakarta.

Ahok mengatakan: "Kita kerja lebih keras supaya pas masa jabatan selesai, orang Jakarta sudah bisa mengenang kita pernah mengerjakan apa. Itu yang penting," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin 22/2/2016 (liputan 6.com).
Ahok tidak ingin warga Jakarta tidak merasakan dampak pembangunan apapun selama 5 tahun kepemimpinannya. Sehingga tidak ada yang bisa dibanggakan dan ditinggalkan untuk warga ibu kota. "Jangan sampai dikenang jadi gubernur selesai, enggak mengerjakan apa-apa," ujar Ahok (liputan6.com).

Pernyataan Ahok tsb di atas sedikir banyaknya bisa mencerminkan kalau motifnya dalam mencalonkan diri sebagai Gubernur di Pilgub DKI 2017 lebih berat kepada motif pengabdian kepada warga DKI dibandingkan dengan hanya sekedar mengejar jabatan. Justru karena itu ia tampak tidak begitu pusing memikirkan strategi dalam menghadapi Pilgub DKI 2017. Silakan bandingkan dengan apa yang sudah dan akan dilakukan oleh Yusril dan para bakal cagub DKI lainnya.

Motif para bakal cagub akan menjadi salah satu factor yang sangat mempengaruhi kualitas kerja mereka jika sudah terpilih menjadi Gubernur DKI periode 2017 – 2022. Motif yusril dan Ahok sedikit banyaknya sudah bisa dibaca. Sekarang terserah kepada warga DKI mau memilih siapa ?

Semoga bermanfaat
Salam dari Abdi Dharma / Thursan Hakim

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun