Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bertajuk Duka; Aku kepada Tuhanku

30 November 2020   18:30 Diperbarui: 30 November 2020   18:32 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

//1

Aku membaca
Lukisan-lukisan abstrak
Pada dinding
Ruang-ruang hampa
Cinta, rindu
dan rintik-rintik hujan

Jalan-jalan sunyi
Ku lalui seorang diri
Tak ku dapati sesiapa
Yang ada, cuma bayangan ku

Malam kian bertajuk duka
Pada lengang semesta
Berselimut awan hitam
Kata-kata keluh berterbangan

//2
Purnama pun berpuisi pilu
Wajahnya tampak kusut
Saat mengeja kata
Di balik tirai kelabu

Aku kembali membaca
Cinta, rindu dan rintik-rintik hujan
Puisi berpuisi lirih
Membekas kenang lara
Pada ranting, serta dedaunan

Sendu terlukis pada bola matanya
Yang tak lagi bercahaya
Dan berkaca-kaca
Meski gigil mendekap
Tubuh dicambuk gelap

//3
Catatlah ini
Segala aduan dalam pengaduan
Serta doa-doa
Hanya candu

Tapi, tanpa ku sadar
Engkau menjawab

ini aku
nama tanpa kata di bibirmu
di kedua manja matamu
juga telingamu

ini aku
menunggu di pagimu
menanti di malammu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun