Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Diary

Urus Paspor di Tasikmalaya, Cus Lancar

5 Januari 2024   21:40 Diperbarui: 5 Januari 2024   21:43 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman Pertama Urus Paspor

Namanya juga mau ke luar negeri, pasti pakai paspor. Kalau belum punya harus segera dimiliki.

Ini adalah cerita pengalaman pribadi saat berurusan dengan paspor di Kantor Imigrasi.

"Paspor Pak Abas belum punya sehingga harus segera di buat ya, komentar Pak Dadan. Namun untuk mendapatkannya mesti diurus di Tasikmalaya. Apa boleh buat harus dijalani. Kang Awang akan mendampingi Ibu dan Bapak kesana", seru Pak Dadan kepada kita yang akan membuat paspor.

"Jangan lupa persyaratan di bawa, ya" !, seru Bu Dadan meyakinkan kita agar memudahkan petugas Imigrasi di sana.

"Siap, Bu. Sudah lengkap", jawab kita kompak.

Semobil kita berlima, termasuk Kang Awang. Berangkat dari Cileunyi, Kabupaten Bandung. Lagi-lagi Kang Awang yang menjadi drivernya, sekaligus yang mengurusi keperluan kita di sana. Bersyukur sekali mendapatkan pelayanan premium dari biro perjalanan haji Bustanul Wildan.

Selama perjalanan kita saling ngobrol, saling berbagi cerita serta menikmati pemandangan. Tak lupa kita pun berkenalan satu sama lain. Ngomong-ngomong, kita baru pertama kali bertemu, jadi belum kenal. Yang duduk di depan adalah Pak Yaya, yang duduk di tengah adalah Bu Yaya dan Bu Nenih. Saya duduk di jok belakang, sendirian saja. Pak Yaya dan istri berasal dari Narenggang, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, sedangkan Bu Nenih beraal dari Cibarengkok, Bandung.

Kang Awang membawakan mobil dalam keadaan yang menyenangkan, sehingga kelokan atau jalanan yang kurang pas dilewati dengan baik. Alhasil kita yang duduk manis, dapat menikmati suasana. Pemandangan di pagi hari, perbukitan dengan perkebunannya juga pesawahan menghijau, membuat mata tak bosan memandang.

Perbekalan makanan pun tak luput dari sasaran tangan. Enak juga ya, sambil ngobrol, mulut tak henti mengunyah makanan. Serasa dalam perjalanan piknik ini mah. Seolah keluarga baru yang dipertemukan kembali setelah lama terpisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun