Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Diary

Urus Paspor di Tasikmalaya, Cus Lancar

5 Januari 2024   21:40 Diperbarui: 5 Januari 2024   21:43 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman Pertama Urus Paspor

Namanya juga mau ke luar negeri, pasti pakai paspor. Kalau belum punya harus segera dimiliki.

Ini adalah cerita pengalaman pribadi saat berurusan dengan paspor di Kantor Imigrasi.

"Paspor Pak Abas belum punya sehingga harus segera di buat ya, komentar Pak Dadan. Namun untuk mendapatkannya mesti diurus di Tasikmalaya. Apa boleh buat harus dijalani. Kang Awang akan mendampingi Ibu dan Bapak kesana", seru Pak Dadan kepada kita yang akan membuat paspor.

"Jangan lupa persyaratan di bawa, ya" !, seru Bu Dadan meyakinkan kita agar memudahkan petugas Imigrasi di sana.


"Siap, Bu. Sudah lengkap", jawab kita kompak.

Semobil kita berlima, termasuk Kang Awang. Berangkat dari Cileunyi, Kabupaten Bandung. Lagi-lagi Kang Awang yang menjadi drivernya, sekaligus yang mengurusi keperluan kita di sana. Bersyukur sekali mendapatkan pelayanan premium dari biro perjalanan haji Bustanul Wildan.

Selama perjalanan kita saling ngobrol, saling berbagi cerita serta menikmati pemandangan. Tak lupa kita pun berkenalan satu sama lain. Ngomong-ngomong, kita baru pertama kali bertemu, jadi belum kenal. Yang duduk di depan adalah Pak Yaya, yang duduk di tengah adalah Bu Yaya dan Bu Nenih. Saya duduk di jok belakang, sendirian saja. Pak Yaya dan istri berasal dari Narenggang, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, sedangkan Bu Nenih beraal dari Cibarengkok, Bandung.

Kang Awang membawakan mobil dalam keadaan yang menyenangkan, sehingga kelokan atau jalanan yang kurang pas dilewati dengan baik. Alhasil kita yang duduk manis, dapat menikmati suasana. Pemandangan di pagi hari, perbukitan dengan perkebunannya juga pesawahan menghijau, membuat mata tak bosan memandang.

Perbekalan makanan pun tak luput dari sasaran tangan. Enak juga ya, sambil ngobrol, mulut tak henti mengunyah makanan. Serasa dalam perjalanan piknik ini mah. Seolah keluarga baru yang dipertemukan kembali setelah lama terpisah.

"Pak Abas, apa sebelumnya sudah punya paspor" !, tanya Bu Nenih.

"Belum Bu Nenih, saya kali pertama mengurus paspor", jawab saya semangat.

"Apa bayarnya bisa nanti di Kantor Imigrasi atau lewat Kang Awang", tanya Pak Yaya kepada Kang Awang.

"Pak Yaya, nanti setelah tiba ditempat bisa dititipkan ke saya", jawab Kang Awang menenangkan Pak Yaya.

"Sekarang umur paspor jadi 10 tahun, loh", seru Bu Nenih menambahi bahan obrolan. Sebelumnya lima tahun, jadi sekarang mah lebih leluasa. Jadi kalau mau bikin paspor tidak harus siap ke luar negeri dulu. Bikin, bikin saja.

Seiring mentari menuju jam 9 pagi, mobil Kang Awang tiba di Kantor Imigrasi Tasikmalaya. Rehat sejenak di mushola guna menenangkan hati juga shalat dhuha. Mengikuti prosedur yang sudah disepakati sebelumnya, kita pun berpindah-pindah meja. Duduk menunggu beberapa saat kemudian menuju ke tempat pemotretan. Lancar, mas bro. Ga nyangka.

Maklum saya yang pertama kali masuk Kantor Imigrasi, membuat pikiran dan perasaan bercampur aduk. Kepoin juga suasananya. Kayaknya orang lain akan melihat sikap saya yang aneh banget. Jelalatan mata kesana kemari, sambil sesekali menenangkan Pak Yaya dan istrinya yang gelisah. Mereka gusar dengan pengalaman pertama urus paspor.

Pengunjung tak nampak berjubel. Beberapa kursi masih ada yang kosong. Penataan ruangan yang sengaja dibuat "lebih dekat" dengan "pelanggan". Dari awal masuk, petugas sudah ramah menyapa kita dengan hangat. Di dalam pun petugas terlihat serius bekerja. Konsentrasi penuh agar terhindar kesalahan penulisan data.

Memakai seragam khas kantor Imigrasi, atasan berwarna merah marun dan bawahannya bahan berwarna crem, sangat enak untuk dilihat. Ditambah lagi dengan model baju kerja yang menopang kinerja mereka. Jadi penampilan mereka mencerminkan profesional dalam bekerja. Salam dan sapa petugas di dalam yang terlihat agak kaku, tak mengurangi ritme bagaimana pelayanan terhadap masyarakat.

Menjelang jam 11 siang, urusan selesai. Kang Awang yang bantu kita sampai selesai. Urusan di imigrasi Tasikmalaya sudah kelar, kita kembali ke Bandung.

Terima kasih Kompasianer, semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun