Mohon tunggu...
Abang Suher
Abang Suher Mohon Tunggu... Penulis - Tulis yang kamu kerjakan, kerjakan yang kamu tulis

Tinggal di Parepare, kota Pendidikan di Sulawesi Selatan, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Denny Siregar di Ujung Tanduk?

13 Juli 2020   20:47 Diperbarui: 13 Juli 2020   20:37 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa tahun terakhir, nama ini begitu populer di Indonesia. Khususnya di kalangan aktivis, politisi, dan penjelajah dunia maya. Dia adalah selebritis dunia maya papan atas. Nama dan tulisan-tulisannya memenuhi beranda-beranda media sosial. Oleh sahabat-sahabatnya, Denny dijuluki sebagai The King of Media Sosial. Raja media sosial.

Hanya saja, kepopulerannya benar-benar maya. Orang hanya mengenal namanya, tetapi tidak banyak yang mengenal sosok dan tampangnya yang sebenarnya. Dia terkenal tanpa wujud, sedikit saja yang pernah melihat atau mengenal sosoknya. Dia melangit tapi tidak membumi.

Denny Siregar beda popularitas dengan tokoh papan atas di layar kaca. Seperti Najwa Sihab, Rocky Gerung, Dedi Corbuzier, Andre Taulany, Sule atau sederet selebritis lainnya. Masyarakat mengenal mereka dengan "telanjang mata". Menyaksikan paras dan penampilan, menonton adegan dan lakon, mendengar suara dan senda gurau, bahkan pikiran dan rasa selebritis itu secara terang-benderang.

Mereka terkenal jauh lebih sempurna dari seorang Denny Siregar yang keterkenalannya semu. Ibarat patamorgana, keterkenalan Denny Siregar hanya dalam bayangan. Karena orang yang mengenal namanya, tidak mengenal sosoknya yang sebenarnya. Dalam akun-akun medsosnya, identitas Denny pun kurang jelas dan samar. Diduga, identitas Denny sengaja disembunyikan karena terkait dengan aktivitasnya di dunia maya. Siapa dirinya sengaja ditutupi untuk kebebasan berekspresi di dunia maya.

Di Ujung Tanduk?

Selincah-lincahnya tupai melompat, suatu saat terjatuh juga. Situasi itu lah yang sedang dihadapi Denny Siregar. Identitas pribadi yang disembunyikannya terkuak. Seorang pekerja operator seluler nekat. Data privacy Denny yang tersimpan rapi di date base pelanggan operator tersebut "dicuri" dan dibocorkan. Melalui akun twitter Opposite6890, identitas Denny tersebar ke mana-mana. Situasi ini, membuat Denny langsung meriang dan terkesan ketakutan.

Denny merasa tertekan dan terancam. "Mau tahu seberapa mengerikannya ketika data pribadi anda dibongkar oleh orang jahat ?? Sulit dibayangkan," tulis Denny melalui akun Facebooknya, 8 Juli 2020 pukul 23.05. Rasa emosionalnya ditumpahkan kembali pada malam berikutnya melalui postingan yang diberi judul "Medan Tempur Pemikiran". Tanggal 10 Juli 2020 pukul 12.07, Denny menulis lagi di akunnya, "Karena sudah masuk pada tahap bahaya, gua pengen pelan2 mundur dari medsos. Mau jadi produser film aja..... dst...".

Postingan-postingan di atas, menunjukkan jika Denny Siregar sedang galau tingkat dewa. Tersebarnya alamat rumah, nomor ponsel, nomor KK, nama-nama keluarga terdekat, dll., membuatnya terancam dan khawatir atas keselamatan diri dan keluarga terdekatnya. Dia merasa dan terkesan menuduh, orang-orang yang berbeda pendapat dan berseberangan dengan dirinya selama ini akan menyerangnya secara membabi buta. Bocornya identitas pribadi Denny, langsung membuatnya tidak aman dan terancam, meski ancaman itu belum pernah ada dan dari siapa.

Melakukan perlawanan

Denny Siregar menyembunyikan nyalinya dengan melakukan perlawanan. Kasus pembocoran data privacy -nya pada operator seluler dipolisikan. Tak perlu menunggu lama, Polisi dengan super cepat langsung menemukan dan menangkap pelakunya. Pencurinya adalah orang dalam (pekerja) operator seluler itu sendiri. Seperti mendapat amunisi, Denny langsung melayangkan gugatan ke perusahaan seluler tersebut. Perusahaan ini dinilaik tidak profesional dalam melindungi keamanan data pelanggannya.

Denny merasa di atas angin. Kerja Polisi yang super cepat membuatnya bernafas lega. Dia bahkan abai dan tidak peduli laporan sekelompok masyarakat yang juga mempolisikannya. Postingannya, tertanggal 11 Juli 2010 pukul 00.48 sudah mulai meledek lawannya. "Kadang liat kadrun itu suka ketawa. Mereka itu sombong2, tapi kurang pintar. Dikasi umpan dikit, eh makannya kebanyakan. Akhirnya mereka lari serabutan, terkaing-kaing. Sarangnya ketemu, tinggal gosok2 dikit, dapet satu. Mau bela diri, udah telat. Liat pahlawan mereka berasa ketipu waktu lebaran. Profilnya sih biskuit khong guan, pas dibuka eh mukanya rengginang." tulis Denny Siregar melalui akun Fb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun