Mohon tunggu...
Ganda DodiEdward
Ganda DodiEdward Mohon Tunggu... Mahasiswa - Marlboro Merah

Are you lost Baby Girl ?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemijahan Ikan Nilem

5 Juli 2021   11:08 Diperbarui: 5 Juli 2021   11:33 2918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikan Nilem

Nilem adalah ikan air tawar asli perairan dan salah satu jenis ikan yang umum untuk dikonsumsi. Ikan Nilem sangat potensial dikembangkan sebagai produk unggulan budidaya karena  mudah untuk dipelihara (Cholik et al. 2005). Ikan nilem ialah ikan sungai yang lincah dan umumnya ditemukan diperairan mengalir atau tergenang serta kaya akan oksigen terlarut. Suhu optimum untuk ikan Nilem adalah 18 sampai 28 . Sepasang ikan Nilem dapat menghasilkan telur sebanyak 15.000-30.000 ekor (Susanto 2006).

Hardjamulia dan Atmawinata (1980) menyebutkan bahwa spesies ikan nilem dapat dibedakan dari warna sisik pada dasar sirip punggung yaitu coklat kehitaman yang biasa disebut Osteochilus hasselti sedangkan hitam kehijauan adalah Osteochilusvitatus. Rata--rata ikan nilem mempunyai panjang berkisar antara 25--32 cm dengan bobot 150--310 gr.

Pemijahan Buatan Ikan Nilem

Tujuan

           Untuk mengetahui teknik pemijahan ikan nilem secara buatan dengan bantuan hormon ovaprim.


Menurut Saanin (1984) urutan klasifikasi ikan nilem adalah sebagai berikut :

Kelas               : Pisces

Ordo                : Ostariophysi 

Sub-ordo      : Cyprinoidea 

Famili             : Cyprinidae

Sub-famili    : Cyprininae 

Genus              : Ostheochilus

Species            : Osteochilus hasselti

Pemijahan Buatan Ikan 

Ikan Nilem termasuk kedalam ikan yang produktif, karena  dapat  dipijahkan sebanyak tiga sampai empat kali dalam  setahun. Induk ikan  Nilem  yang dipijahkan, diberokan (dipuasakan) terlebih dahulu  selama  kurang  lebih  tiga sampai tujuh hari yang tujuannya untuk membuang kotoran dalam perutnya. Pemberokan ini dilakukan pada kolam yang terpisah antara induk jantan Nilem dengan induk betina Nilem, agar tidak terjadi  pemijahan  yang  tidak  diharapkan atau pemijahan yang tidak terkontrol. Telur ikan Nilem menetas pada 31-32 jam setelah pembuahan pada suhu 24,7 dan pada kuning telurnya diserap  habis setelah 96 jam (Susanto 2006).

A L A T  D A N  B A H A N

  • Induk   ikan     nilem    betina (230 gr)
  • Induk   ikan     nilem    jantan (180 gr)
  • Ovaprim
  • Aquades
  • NaCl 0,90%
  • Bak pemeliharaan
  • Timbangan digital
  • Baskom
  • Suntikan
  • Serok
  • Sendok/spatula kecil
  • Baeker glass
  • Pipet tetes
  • Petridish
  • Saringan
  • Mikroskop
  • Kuning telur ayam rebus

Ovaprim

Ovaprim adalah merek dagang bagi hormon analog yang mengandung 20g analog salmon gonadotropin releasing hormon (s GnRH) LHRH dan 10g domperidone sejenis anti dopamin, per milliliter (Nandeesha et al 1990). Ovraprim biasanya dibuat dari campuran ekstra kelenjar hipofisa dan hormon mamalia. Ovaprim digunakan sebagai agen perangsang bagi ikan untuk memijah, kandungan sGnRHa akan menstimulus pituatari untuk mensekresikan GtH I dan GtH II. Sedangkan anti dopamin menghambat hipotalamus dalam mensekresi dopamin yang memerintahkan pituatari menghentikan sekresi GtH I dan GtH II

PROSEDUR

1. Penyuntikan pada ikan Nilem

  • Penyutikan pada induk ikan Nilem jantan dan betina dengan menggunakan Hormon ovaprim (SGnRH-a domperidone) sebanyak 0,5 ml/kg.
  • Kemudian diencerkan dengan menggunakan akuades
  • Hormon tersebut diberikan sebanyak 0,113 ml menggunakan suntikan (sesuai dengan biomassa bobot ikan dimana jantan 180 gram dan betina 230 gram)
  • Setelah ovaprim diencerkan, dikocok terlebih dahulu agar homogen
  • Kemudian ovaprim tersebut ke ikan (intramuscular)

2. Penyuntikan pada ikan Nilem betina

  • Ikan yang sudah diberok selama 2 hari
  • Disuntikannya intramuscular diselipkan bagian bawah sisik atau di balik sisiknya
  • Ikan Nilem disuntik perlahan sambal di usao
  • Kemudian di cek kembali setelah 12 jam kemudian, jika sudaj ovulasi maka ikan Nilem siap untuk di stripping

3.  Penyuntikan pada ikan Nilem jantan

  • Ikan jantan disuntik pada intramuscular dan posisi penyuntikannya sama seperti pada ikan Nilem betina
  • Kemudian, induk ikan nilem dikembalikan lagi kedalam kolam dan di cek 12 jam kemudian

4. Stripping induk ikan Nilem

  • Stripping di lakukan pada jam 12 siang
  • Baskom disiapkan dalam keadaan kering sebagai wadah untuk telur
  • Ketika waktunya, ikan berkedut biasanya ikan tersebut tandanya sudah ovulasi
  • Ikan betina yang sudah ovulasi distripping
  • Ikan nila di urut secara perlahan hingga telur tersebut keluar
  • Untuk stripping ikan jantan, wadah sebelumnya diberikan Nacl
  • Stripping dilakukan dengan cara pada bagian perutnya diurut secara perlahan, hingga sperma dalam ikan jantan tersebut keluar
  • Setelah dilakuka stripping, telur dan sperma dicampurkan sebagai proses pembuahan

HASIL IKAN NILEM

Hasil yang didapatkan pada kegiatan pemijahan buatan ikan Nilem didapatkan telur sebanyak 19.169 telur, dimana pada 4 sampel perhitungan FR adalah derajat pembuahan yaitu jumlah telur yang dibuahi dibagi jumlah telur keseluruhan dikali 100 mendapatkan hasil 98,94% dan 4 sampel perhitungan HR adalah derajat penetasan yaitu jumlah telur yang menetas dibagi jumlah telur yang terbuahi dikali 100% adalah 79,92%.

Pada pemeliharaan larva ikan Nilem yolksak larva ikan Nilem sudah hampir habis, maka larva akan diberi kuning telur yang sudah direbus, maka akan terlihat perutnya  bewarna kuning. Dalam permbuatan pakan kuning telur, yang dibutuhkan adalah sendok, telur ayam yang sudah direbus dan diambil kuning telurnya saja. Kemudian, kuning telurnya dilumatkan. Selain itu juga bisa menggunakan pakan atau pellet tepung, namun jumlahnya sedikit. Selanjutnya kuning telur diberi air dan dilumatkan kembali, lalu disaring.

LARVA IKAN NILEM

Hasil saringannya tersebut diberi air dan dilumatkan kembali. Kemudian diberikan ke larva ikan nilem. Kuning telur tersebut diambil menggunakan pipet tetes sebanyak 2,5 ml, pakan yang diberi hanya sedikit, karena jika banyak bisa busuk. Paka yang diberikan harus merata, setelah diberikan pakan beberapa menit kemudian larva akan terlihat perutnya bewarna kuning.

Daftar Pustaka

Cholik F, R. P. Poernomo dan A. Jauzi. 2005. Aquakultur : Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa. Masyarakat Perikanan Nusantara  dan Taman Akuarium Air Tawar. TMII: Jakarta.

Hardjamulia A, dan Atmawinata S. 1980. Teknik Hipofisasi Beberapa Jenis Ikan Air Tawar.

Lokakarya Nasional Teknologi Tepat Guna Bagi Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor. Bogor. 1-16Hlm.

Nandeesha, M. C. ; Srikantha, G. K. ; Keshavanatha, P. ; Varghesea, T. J. ; Basavarajaa, N. ; Dasa, S. K., 1990. Effects of non-defatted silkworm-pupae in diets on the growth of common carp, Cyprinus carpio. Biological Wastes, 33 (1): 17-23

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan jilid I dan II. Bina Tjipta: Bandung. Susanto. 2006. Budidaya Ikan Air Tawar.                    Penebar Swadaya: Depok.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun